Advertisement
Ilustrasi seni (pixabay) |
pojokseni.com - Seni, diambil dari bahasa Melayu (Riau) yang berarti kecil. Namun, pertanyaannya kenapa bisa "kecil" itu menjadi padanan untuk kata "art" dalam Bahasa Inggris?
Bahasa Inggris "art" berasal dari bahasa Latin "ars". Anda pernah mendengar pepatah Latin, "Ars longa, vita brevis"? Kemudian, kutipan itu menjadi terkenal setelah ditranslasi ke bahasa Inggris, "art is long, life is short".
Sebelumnya, ada banyak juga bahasa Inggris yang padanannya dalam Bahasa Indonesia juga berbeda. Seperti "heart" yang selain jantung, juga diartikan sebagai hati. Hati yang dimaksud juga berbeda dengan hati (lever), tapi "perasaan".
Kembali ke kata "kecil" atau "seni" yang menjadi padanan kata "art", kenapa bisa? Apa asal-usulnya?
Art berarti segala sesuatu yang dikerjakan dengan keterampilan khusus untuk mencapai estetika. Sebab, "ars" (bahasa Latin) berarti keterampilan khusus atau skill. Ini menjadi jawaban, kenapa dalam Bahasa Inggris menggunakan kata "art", karena memang setiap karya seni yang indah membutuhkan keterampilan khusus dari pengkarya.
Lantas, kenapa "seni" yang berarti "kecil" dipilih sebagai padanannya dalam Bahasa Indonesia? Kecil yang ada di konteks ini, bukan kecil untuk ukuran, atau malah menujukkan inferioritas. Tapi, kecil yang dimaksud adalah halus atau detail.
Dalam KBBI, detail berarti bagian yang kecil-kecil alias terperinci. KBBI juga menunjukkan bahwa kata halus berarti kecil-kecil. Sedangkan untuk karya seni, kata halus merujuk ke bermutu baik. Jadi, dengan demikian sudah jelas bahwa kata "seni" memang ditujukan untuk menggambarkan sebuah proses/karya yang dibuat dengan terperinci, detail, halus dan diperhatikan bagian-bagian kecilnya.
Wikipedia menulis bahwa kata "Seni" berasal dari kata "Senik/Seni" yang berarti sangat kecil, alias halus. Meski demikian, ada juga teori yang menyebutkan bahwa kata seni berasal dari kata "Sani" dari bahasa Sansakerta yang berarti persembahan, pelayanan dan pemberian yang tulus.
Meski terdapat sejumlah polemik, lebih banyak yang sepakat bahwa kata "seni" berasal dari bahasa Melayu (Riau) yang berarti kecil.
Ilustrasi seniman (pixabay) |
Abad ke-19, kata "seni" lebih sering digunakan untuk "air seni" alias "air kecil". Yah, kata seni memang lebih sering untuk menggantikan kata kecil, sehingga sejak awal penggunaan kata "seni" dianggap cukup ganjil untuk padanan kata "art" (Bahasa Inggris) ataupun "Kunts" (Bahasa Belanda).
Kata "seni" sebagai padanan kata "art"/"kunts" tersebut baru muncul di Kamus Umum Bahasa Indonesia yang terbit di tahun 1953. Sejak saat itu, kata "seni" resmi digunakan sebagai bahasa baku di Bahasa Indonesia. Meski demikian, sebelum kamus tersebut memasukkan kata "seni" namun penggunaan kata "seni" (sebagai kata yang tidak baku) sudah dilakukan sejak lama.
Setelah itu, seni terus berkembang, dari seni yang memiliki fungsi sosial, sampai seni komersial. Seni yang memiliki fungsi ritual dan simbolik masih tetap bertahan di banyak orang, sedangkan seni sebagai hiburan juga terus menjadi arus utama. Meski demikian, seni tetap seperti awalnya, dibuat dengan halus, terperinci, detail dan memperhatikan setiap spektakelnya. (ai/pojokseni.com)