Advertisement
pojokseni.com - Ayu Laksmi pemeran Ibu dalam film layar lebar
Pemuja Setan dan Bumi
Manusia dikabarkan
mendapat peran dalam pementasan Fatamorgana Metamorfosa (FAME) pada 15-17 November 2019 yang akan diadakan di Pekanbaru-Riau
tepatnya di gedung Anjung Seni Idrus Tintin (Asit).
Dikabarkan
Ayu Laksmi akan memerankan salah satu tokoh Wanita Dalam pementasan yang
diangkat dari novel Fatamorgana dan Metamorfosa itu. Menurut Taufik selaku
Pimpinan Produksi Fame, ayu laksmi akan berada di Pekanbaru untuk mengikuti
jadwal pementasan maupun pra-pementasan. “Dalam pra-pementasan tentunya ada proses latihan
bersama seluruh tim yang terlibat serta direncanakan juga akan ada promosi di
Radio serta Talkshow di salah satu televisi streaming lokal, “ ungkap Taufik.
Selain itu
Taufik mengungkapkan pengangkatan Ayu Laksmi sebagai salah satu Aktor wanita
dalam pementasan Fame merupakan hasil diskusi dari Penulis novel yaitu Dhama
Dove dan tim produksi. “Sebelumnya memang dalam rapat produksi direncanakan
adanya Cameo yang akan terlibat di
pementasan ini yang mana merupakan aktor atau aktris nasional. Setelah disaring
dari berbagai opsi akhirnya keluarlah nama Ayu Laksmi sebagai pilihan yang
dirasa paling cocok untuk memerankan salah satu karakter wanita dalam garapan ini,” tambahnya.
Naskah FAME
untuk Ayu Laksmi juga sudah diserahkan oleh
Taufik yang kemudian dapat didalami oleh Ayu Laksmi sebagai salah satu pemeran karakter
dalam garapan tersebut. “Naskah sudah dikirim, dan kita usahakan dalam waktu
dekat Ayu Laksmi dapat langsung bergabung dalam proses latihan”, tambahnya
Adapun Ayu Laksmi adalah salah satu Aktris
senior di Indonesia yang telah mencatatkan namanya di berbagai film layar lebar
seperti Pengabdi Setan dan yang paling terbaru di 2019 yaitu Bumi Manusia. Ayu
laksmi juga telah mendapatkan berbagai nominasi salah satunya peran pendukung
wanita terbaik di Malaysia Golden Global Award, dan memenangkan peran pendukung
wanita terbaik Indonesian Box Offices
Movies Awards (IBOMA) 2018, dari film Pengabdi setan yang disutradarai Joko
Anwar.
Diangkat dari Novel
Sementara
itu FAME sendiri adalah karya pertunjukan yang diangkat dari dua Novel karya Dhama Dove yakni Fatamorgana dan Metamorfosa. Willy Fwi selaku sutradara menyatakan FAME
bukanlah fotokopi novel Fatamorgana dan Metamorfosa, melainkan sebuah karya representasi melalui pendekatan intensional,
yakni pemaknaan teks dan konteks langsung dari subyek yaitu penulis.
“Ketika
ada wacana untuk membuat novel ini
menjadi seni pertunjukan, maka kita pertama kali melihat
kemungkinan-kemungkinan seperti apa. Setelah kita coba baca novelnya sehingga
kita pilih, bentuknya menjadi lintas media,” ungkap Alumni Institut Seni
Jakarta itu.
“Dari pemilihan bentuknya, perkerjaan selanjutnya adalah memindahkan
novel menjadi skenario, (skrip) skenario ini lah yang kita representasikan,
novel direpresentasikan menjadi naskah panggung, kemudian naskah panggung
menjadi seni pertunjukan,” tambahnya.
Bekerja
sama dengan seniman lintas disiplin dan generasi, Dhama Dove selaku Penulis mempercayai Willy Fwi sebagai Sutradara, dengan
asistennya Ika Elizar. kemudian ada pula Yusril sebagai penulis naskah, M Fauzi
sebagai Pengarah Artistik, Iwan Irawan sebagai Koreografer, Dayang Telani
sebagai Penata Musik, Aamnesa Ariyana sebagai Penata Cahaya, Duni Sriwani
sebagai Penata Busana, dan Ayu Fwiandri sebagai Penata Rias.
Selain itu
pementasan ini juga akan menghadirkan berbagai cabang seni ke atas panggung. “Jadi di sini bentuknya adalah teater,
musik, tari, fotografi. Jadi ini adalah kolaborasi cabang seni,” ungkapnya. (rp/mp/pojokseni.com)