Advertisement
Pertunjukan Mangsa oleh UiTM Malaysia |
“Tuntutan tanah yang membawa kepada dendam. Dendam yang diturut disangka memberi kepuasan, namun membawa padah. Siapakah mangsa sebenarnya?”
pojokseni.com - Mangsa adalah sebuah pertunjukan teater persembahan kelompok Persatuan Aktor Seni Pentas (Akses) dari UiTM Malaysia. Karya yang disutradarai oleh Syafiqah ini dipentaskan dalam rangka kunjungan dan ramah tama antara Akses UiTM Malaysia dengan Program Studi Seni Teater Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Pertunjukan yang berdurasi 30 menit ini dihelat pada hari senin (16/09/19) di Teater Arena Mursal Esten ISI Padangpanjang. Tim kreatif dari karya ini adalah Azral, Tajul, Aiman, May, Maisarah sebagai Korus, Syazwan sebagai penata cahaya dan aming sebagai makeup.
Monodrama yang mengusung tema “tamak” dan “dendam” ini menceritakan tentang seorang perempuan kaya bernama Arisha yang memanfaatkan kekayaannya untuk membuat orang lain menjadi semakin miskin. Cara yang ditempuh oleh Arisha adalah meminjamkan uang dengan jaminan tanah. Merasa tidak diuntungkan, sang peminjang uang yang bernama Azmiera menjadi dendam dan melampiaskan kemarahannya kepada anak dari Arisha, yang bernama Emy. Azmiera menguna-guna Emy agar menyukainya dan kemudian menyiksanya hingga tidak berdaya.
Karya monodrama Mangsa awalnya berdurasi 1 jam 30 menit, namun karena beberapa pendukung karya tidak dapat berangkat ke Indonesia, akhirnya Syafiqah sebagai sutradara memutuskan untuk melakukan pemangkasan karya, menjadi hanya 30 menit saja. Proses dari karya ini hanya memakan waktu selama 2 minggu saja, hal ini dikarenakan karya Mangsa telah pernah dipentaskan sebelumnya, sehingga proses 2 minggu hanya untuk mengingat dan mematangkan garapan sebelumnya.
Karya bergaya surealis ini mencoba memadukan alam realitas dan alam surealitas untuk memperjelas cerita dan mempertegas dramatik pertunjukan. Alam super realis yang dihadirkan diwakili oleh para Korus yang dibagi menjadi dua kubu, yaitu sisi baik manusia dan sisi buruk manusia. Koreografi yang dibangun oleh polaritas Korus menjadikan pertunjukan ini memiliki spektakel yang memukau. Kehadiran Korus juga memperkuat dan memperjelas setiap emosi dan ekspresi aktor, melalui eksplorasi tubuh.
Pertunjukan Mangsa oleh UiTM Malaysia |
Meskipun setiap dialog yang sampaikan seluruhnya menggunakan bahasa Malaysia, namun Mangsa tetap komunikatif untuk penonton yang latar belakangnya orang Indonesia. Hal ini dikarenakan setiap adegan tergambar secara eksplisit dan jelas, selain itu permainan para aktornya juga sangat kuat, sehingga penonton dapat menangkap cerita dari emosi dan ekspresi para aktor. Korus juga berperan penting dalam membuat pertunjukan ini menjadi lebih komunikatif, karena beberapa adegan yang tidak terbaca secara dialog dapat terbaca melalui peristiwa yang dibangun oleh para Korus.
Namun karena durasi karya yang terlalu pendek, membuat para penonton tidak puas. Meskipun secara amanat ditangkap dengan mudah, namun ada parmasalahan yang dihadirkan tidak mendapatkan penyelesaian dan dibiarkan habis begitu saja. Hal ini tentunya membuat penonton sedikit terkejut ketika karya ini berakhir, karena ada beberapa konflik yang benar-benar tidak selesai dan membuat cerita seakan belum selesai. Namun secara keseluruhan, karya Mangsa persembahan Akses dari UiTM sangat rapi dan dapat mengikat perhatian penonton.
Kujungan kelompok Akses UiTM ke Institut Seni Indonesia Padangpanjang adalah momen yang sangat berharga, karena tidak hanya mejalin hubungan antar kedua lembaga pendidikan tinggi dari kedua negara. Lebih jauh dari itu, Indonesia dan Malaysia dapat saling bertukar ilmu pengetahuan, khususnya tentang seni teater dan dapat saling membaca perkembambangan estetik dan artistik dari kedua negara. Sehingga, kunjungan teater antar negara ini diharapkan tidak hanya berhenti pada kegiatan ini saja. Pertemuan bermanfaat ini diharap akan terus digagas dan dapat dijadikan agenda reguler. (isi/pojokseni.com)