Advertisement
Sebuah pertunjukan teater "Waiting for Godot" yang digarap grup teater profesional di Amerika |
pojokseni.com - Ada dua divisi yang ada di dalam satu tubuh grup seni, yakni divisi artistik dan divisi produksi. Sebenarnya, masih bisa dibagi-bagi lagi, namun setidaknya dengan adanya pembagian dua divisi tersebut, setiap grup seni bisa membagi pekerjaannya dengan gampang. Idealisme grup yang diusung oleh divisi artistik bisa tetap terjaga, dan divisi produksi bisa tetap diandalkan untuk menyiapkan hal-hal terkait keuangan dan produksi.
Ketiadaan dua divisi ini yang menjadikan banyak grup seni amatir menjadi mampet. Paduan antara seorang seniman yang intuitif, kreatif dan idealis berpadu dengan seorang marketer piawai, ahli dalam urusan terkait produksi dan keuangan, punya banyak mitra dan sebagainya, tentu akan menjadikan satu grup bisa tetap berkarya, hidup dan konsisten menjaga eksistensinya.
Belum menjadikan sanggar seni Anda sebagai badan usaha? Baca dulu artikel ini Ingin Mendirikan Usaha Sanggar Seni? Simak Standar dan Persyaratannya Berikut Ini
Maka dari itu, apabila divisi artistik lebih memilih sekretariat yang jauh, menyepi dan ruang yang pas untuk berkarya, maka divisi produksi sebaiknya memilih sekretariat/kantor yang dekat dengan masyarakat, pasar dan sebagainya. Tujuannya, agar lebih mudah menjalin kerjasama, melakukan publikasi dan promosi, serta mudah pula calon penonton ingin membeli tiket pertunjukan misalnya, atau mendaftar di perlombaan, festival dan lain-lainnya.
Apakah bermasalah bila memiliki sekretariat yang berbeda? Sepertinya tidak. Karena, dua divisi ini memang memiliki dua bahasan yang sama sekali berbeda. Seorang sutradara pertunjukan teater misalnya, bisa terombang-ambing bila masalah keuangan dibicarakan saat sedang latihan serius. Seorang pimpinan produksi, akan pusing kepalanya ketika ingin membicarakan masalah keuangan di sebuah grup yang rutin latihan menjelang pementasan.
Maka, ruang yang berbeda adalah pilihan yang bisa dicoba. Tentunya, mesti ada pertemuan yang rutin, misalnya seminggu dua kali, antara kepala divisi artistik (misalnya sutradara) dengan kepala divisi produksi (misalnya pimpinan produksi). Tentunya, sutradara mesti tahu berapa budget yang disiapkan oleh tim produksi untuk pementasan tersebut, dan pimpro juga mesti tahu "produk" apa yang akan mereka jual ke publik, kelebihannya, dan lain-lain.
Berbeda dengan sekretariat grup yang biasanya berukuran besar, ada tempat latihan dan ada tempat untuk menyimpan barang-barang, maka "kantor" untuk divisi produksi tidak perlu begitu luas. Selama tempatnya mudah dijangkau, mudah dilihat dan mudah pula aksesnya, itu sudah cukup. Setelah itu, maka Anda akan dihadapkan pada dua pilihan, coworking space atau sewa tempat sendiri?
Tempat Usaha Sendiri
Ilustrasi tempat usaha/kantor sendiri |
Kelebihan dari memiliki tempat usaha sendiri adalah bagi Anda yang ingin lebih privasi. Mungkin ada hal yang bersifat rahasia dari tim Anda yang jangan sampai diketahui orang lain. Tidak hanya itu, dengan tempat usaha sendiri, Anda juga bisa merancang tempat sesuai dengan selera Anda.
Anda bisa memilih jenis hiasan dinding, jam, furnitur, sofa dan sebagainya yang digunakan di "kantor" Anda. Jangan aneh kalau seniman "ngantor", yah! Meski di tim produksi, mereka juga tetap seniman.
Anda bisa mencari tempat usaha disewakan di berbagai tempat, situs dan media massa. Tentunya, lokasi yang Anda pilih mesti sesuai dan menguntungkan bagi tim Anda. Tentu, perlu juga dipertimbangkan biaya sewa, kenyamanan dan sebagainya.
Coworking Space
Ilustrasi Coworking Space |
Coworking berarti kerja bersama, sedangkan coworking space diartikan sebagai tempat kerja bersama. Tentunya ini bisa saja menguntungkan bagi sebuah tim produksi. Di tempat ini, ada kemungkinan beberapa grup, kantor dan tim lain yang berkantor di tempat yang sama. Dengan demikian, kemungkinan kolaborasi sangatlah besar. Tentunya ini bisa menguntungkan bagi pertunjukan yang akan disiapkan oleh tim produksi, bukan?
Di kota-kota besar, konsep Coworking space sudah sering digunakan. Bahkan, ada sebuah sponsor dan Event Organizer (EO) yang berada di tempat yang sama, lalu berkolaborasi untuk membuat satu event.
Tentunya, di dunia modern sekarang, semuanya dituntut untuk bekerja cepat, termasuk ketika berada di kantor. Nah, coworking space ini memungkinkan hal tersebut. Terbayang bagaimana seorang peneliti, bloger, akuntan publik dan sebagainya bisa bertemu di coworking space, lalu berkenalan, bersahabat dan akhirnya berkolaborasi? Bila Anda ingin cari tempat sewa coworking space, Anda juga bisa melihat di situs-situs penyedia, surat kabar dan sebagainya.
Jadi, mulailah dengan membagi divisi di grup seni Anda, lalu mulai dengan membagi pula tempat kerja. (as/ai/pojokseni)