Momentum Hardiknas: Bagaimana Seharusnya Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Prasekolah -->
close
Pojok Seni
03 May 2019, 5/03/2019 04:44:00 AM WIB
Terbaru 2019-05-06T19:08:14Z
Artikel Sponsor

Momentum Hardiknas: Bagaimana Seharusnya Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Prasekolah

Advertisement
Bagaimana Seharusnya Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Prasekolah (sumber foto: Pixabay)
pojokseni.com - Kamis, 2 Mei 2019, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Hari kelahiran pendiri Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara, menjadi momentum semangat para pendidik, peserta didik dan setiap sekolah untuk terus memacu prestasi dan mencapai visi utama dari pendidikan itu, yakni memanusiakan manusia.

Tapi, pertanyaan utamanya adalah, apakah pendidikan itu hanya miliki sekolah atau pendidikan formal? Bagaimana dengan pendidikan anak usia dini?

Pendidikan tentunya memiliki definisi yang jauh lebih luas ketimbang kegiatan belajar mengajar di sekolahan. Pendidikan prasekolah dan pasca sekolah (sering disebut pelajaran kehidupan) juga penting untuk diperhatikan. Khususnya, pendidikan prasekolah, untuk anak-anak yang masih akan bersama dengan orang tuanya menghabiskan waktu bermain dan belajar.

Periode usia 0 - 5 tahun, adalah periode emas pertumbuhan otak anak. Di usia itu, pondasi pendidikan anak dibangun. Teknologi memang sangat baik, tapi sayangnya ada dampak buruk yang terjadi pada anak-anak di zaman milenial ini. Anak-anak tidak begitu mencintai proses berpikir, tapi lebih tertarik ke jalan pintas. Mengingat, menganalisis dan memikirkan sesuatu dianggap tidak penting, karena Google bisa menjawabnya dengan cepat.

Usia 5 tahun pertama adalah garis mulai yang menentukan ke mana arah anak ini nanti melewati proses pendidikan di sekolah hingga perguruan tinggi. Seharusnya, bila kembali ke visi Ki Hajar Dewantara, maka pendidikan watak, nilai, karakter, dan kedisiplinan adalah hal yang utama.

Anak-anak usia 5 tahun, harus dibiasakan atau bila perlu dibudayakan untuk mengedepankan akal sehat, logika, nalar, mengejar prestasi, menjadi yang terbaik, disiplin dan baik dalam manajemen waktu. Namun, semuanya harus berdasar dan bertumpu pada semangat cinta Tanah Air.

Sekarang, siapa yang bertanggung jawab atas itu? Jawabannya adalah, orang tua. Yah, orang tua memiliki kewajiban untuk menyiapkan pondasi tersebut, mempersiapkan anaknya untuk siap menjadi generasi penerus bangsa ini. Perlu diingat bahwa periode emas ini, yakni ketika kepintaran anak Anda berkembang dengan cepat, hanya terjadi satu kali saja dalam seumur hidupnya. Jadi, jangan sampai abai dan manfaatkan momentum tersebut sebaik mungkin.

Stimulasi Kepintaran Anak


Stimulasi dan pengalaman, serta pelajaran berharga yang diajarkan orang tua, baik dengan cara dikenalkan, diperlihatkan, dicontohkan dan sebagainya, akan membangun sinaps di dalam otak anak. Sinaps adalah penyambung atau pertemuan antar sel otak atau neuron yang menjadikan kemampuan otak anak tersebut meningkat dan bertumbuh.

Sinaps ini ketika bayi baru lahir, masih begitu lemah, meski si bayi sudah memiliki lebih dari 100 miliar neuron di otaknya. Nah, tugas orang tua adalah memberikan stimulasi sesuai dengan kepintaran anak tersebut agar pertumbuhan otaknya semakin optimal.

Secara umum, kepintaran anak atau bahkan manusia pada umumnya terbagi menjadi tiga, yakni kepintaran akal, kepintaran fisik dan kepintaran sosial. Bila anak Anda terlihat menyukai musik, dan bisa dengan cepat menangkap nadanya dengan cukup baik, maka bisa jadi anak Anda memiliki kepintaran di bidang musik (akal), begitu juga bila anak Anda lebih cepat berbicara atau menyukai angka-angka. Sedangkan bila anak Anda lebih suka berjoget, berlari, dan sebagainya maka anak Anda memiliki kepintaran tubuh yang bisa saja menjadikan ia seorang atlet, penari dan sebagainya. Terakhir, bila anak Anda memiliki kemampuan berbicara, mudah dekat dengan orang lain dan suka berkumpul atau keramaian maka anak Anda bisa saja memiliki kepintaran sosial.

Stimulasi yang tepat dengan kepintaran anak, akan mengoptimalkan kecerdasan anak tersebut. Tapi, jangan lupa untuk tetap disinergikan dengan kepintaran lainnya. Anak Anda yang suka menyanyi, misalnya, bisa diarahkan bernyanyi bersama-sama teman-temannya, agar kepintaran sosialnya juga ikut berkembang. Atau, bisa juga sambil tetap berjoget riang untuk mengembangkan kepintaran sosialnya.

Dengan sinergi yang baik, maka tiga kepintaran anak tersebut akan berkembang dengan baik pula berbarengan. Apalagi, nantinya di dunia sekolah anak tersebut akan bertemu dengan situasi di mana ia harus memanfaatkan tiga kepintaran tersebut sekaligus. Misalnya, untuk mata pelajaran olahraga maka kepintaran fisik akan lebih utama, sedangkan untuk mata pelajaran sains, matematika, seni dan ekonomi, maka kepintaran akal akan lebih mendominasi. Sedangkan untuk mata pelajaran bahasa dan agama, maka kepintaran sosialnya akan jadi bahan pertimbangan. Bayangkan, bila orang tua abai dengan sinergi ketiga kemampuan anak tersebut, maka tentunya si anak akan kesulitan ketika sekolah, bukan?

Bagaimana dengan Orang Tua yang Sibuk Bekerja?

Sering kasus yang ditemukan, khususnya di kota besar, adalah orang tua yang sibuk bekerja, sehingga anak dititipkan pada babysitter. Sebenarnya, hal ini berbahaya, karena landasan berpikir anak Anda di masa depan, tentu akan tergantung dari apa yang diajarkan babysitternya ketika masih berusia 1000 hari pertama hidupnya.

Solusinya, tetap siapkan waktu khusus untuk anak. Karena, meski Anda sudah sangat sibuk, anak juga berhak untuk mendapatkan waktu bercerita, bermain dan belajar dengan orang tuanya. Dukung terus minat anak Anda, seberapapun waktu yang Anda miliki, juga jangan lupa ketika pulang kerja sebisanya menemani anak Anda bermain. Jangan biarkan bermain sendiri, apalagi bertemu dengan gadget begitu cepat di usia dini.

Usahakan jangan sampai melampiaskan amarah, apalagi melampiaskan masalah pada anak Anda. Tetap tampak sebagai seorang yang aktif dan terbuka pada anak Anda. Hal itu bisa menjadikan anak Anda sebagai orang yang jujur dan tidak tertutup pada orang tua. Bila anak Anda sudah mulai mengerti, maka Anda memberi waktu tentang pekerjaan Anda, kapan Anda bekerja dan kapan waktu bermain dengan anak Anda.

Jangan lupa pula, ini sangat penting, yakni nutrisi anak Anda. Nutrisi yang tepat akan menjadikan anak Anda dapat bertumbuh dengan baik. Tentunya, Air Susu Ibu (ASI) adalah pilihan paling tepat dan bijak, di samping Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk mendukung tumbuh kembangnya, khususnya kecerdasan otaknya.

Rekomendasi Tempat Pendidikan Anak Usia Dini


Bila Anda tinggal di sekitaran Tangerang, Banten, maka ada satu insitusi pendidikan anak usia dini (PAUD) yang direkomendasikan untuk Anda. Tempat tersebut adalah Apple Tree Pre-School BSD yang sudah berdiri sejak tahun 2000.

Apple Tree Pre-School BSD terletak di lantai 3 dan 7 EduCenter Building, Kav. Commercial International School II No.8 BSD City, Lengkong Kulon, Pagedangan, Tangerang, Banten. Di tempat ini, anak Anda akan mempelajari berbagai pelajaran yang membangun kecerdasan fisik, akal dan sosial secara bersinergi. Berbagai mata pelajaran seperti Bahasa Inggris, Mandarin, Indonesia juga pelajaran seperti Matematika, Sains, kreatifitas, moral, musik dan pendidikan fisik diajarkan dengan didukung oleh guru yang berdedikasi tinggi dan melibatkan orang tua secara langsung.

Tentunya, bila Anda masih ingin menjadikan pendidikan anak Anda berada di tempat yang tepat, serta tetap ingin terlibat aktif dengan perkembangan kecerdasan anak, maka Apple Tree Pre-School BSD bisa dipertimbangkan untuk jadi pilihan jitu bagi anak Anda. #appletreebesd (ai/pojokseni)

Ads