Advertisement
pojokseni.com - Sutradara memiliki sebuah peran yang sentral. Ia melihat keseluruhan, menciptakan konsep dan akhirnya menyajikan pertunjukan tersebut. Belum selesai sampai di situ, ia juga menjadi orang yang bertanggungjawab terhadap karya tersebut. Sebelum menyutradarai, menurut Yudiaryani, ada empat tahapan yang perlu di lalui. Apa saja?
Empat Tahap Menyutradari
1. Casting
Sebelum memilih pemain, sutradara seyogyanya mengetahui adanya faktor-faktor penentu yang diperlukan untuk peran-peran tertentu. Beberapan peran terkadang membutuhkan karakterisasi tubuh, aksen ataupun kualitas vokal yang khas. Sutradara juga harus mempertimbangkan ragam emosi yang dimiliki peran dan potensi aktor untuk menghidupkannya.Penokohan terkadang harus sepadan ataupun dikontraskan (seperti pada situasi romantik), sedangkan casting harus mengharah pada situasi tersebut. Sutradara harus melihat pemilihan aktor secara menyeluruh, dan melihat apakah seorang aktor mampu bekerja sama. Sesudah melihat berbagai faktor tersebut, barulah sutradara memilih dan menentukan aktor-aktor yang mampu mewadahi kualitas peran yang diinginkannya.
2. Reading
Melakukan pembacaan teks drama secara saksama dan kemudian melakukan pemaknaan terhadap tiap kalimat. Membaca adalah proses panjang sebuah eksplorasi dan juga penemuan. Membaca juga merupakan cara untuk menemukan abstraksi tema. Setiap naskah memiliki sebuah tema. Setiap naskah mem-bicarakan sesuatu, sehingga tema adalah'sesuatu'.Aktor membaca berarti aktor menelusuri tema. Aktor disarankan untuk membaca berkali-kali hingga secara perlahan tema muncul dan tumbuh dalam tubuh dan pikiran aktor. Maka melalui pembacaan oleh aktor, detail watak, dan situasi cerita serta latar belakang kejadian mampu mewujudkan makna tema.
3. Blocking
Tahap ketiga adalah penempatan. Pada tahap ini sutradara mengambil peran yang vital, dimana sutradara memberi pengarahan kapan harus keluar dan masuk panggung, dimana harus berdiri dan duduk, kalimat mana aktor harus bergerak dan kalimat mana aktor harus menggerakkan properti panggung.Hal ini bukan berarti aktor tidak bekerja, aktor harus mampu menciptakan motivasi dialog dan bisnis-bisnis panggung dari blocking yang telah ditetapkan oleh sutradara. Tawaran-tawaran dari aktorlah yang membuat sutradara dapat menemukan gestur baru yang disesuaikan untuk panggung berdasarkan rancangan serta konsep dramatika yang telah dimiliki sebelumnya.
4. Finishing
Pada tahap ini, sutradara mencermati panggung yang masih berbentuk photograph, gambar dan sketsa. Artinya ia akan memiliki komposisi jelas dan hubungan antara gambar-gambar memiliki makna.Komposisi dan gambar adalah teknik untuk mengontrol gambar yang meruang movement, gestur, dan dramatisasi pantomimi, serta irama akan menyusun panggung dalam kaitan yang mewaktu. Setelah itu, sutradara mengamati panggung secara keseluruhan untuk dapat memunculkan reaksi-reaksi yang dapat mendorong panggung menemukan gaya dan irama permainan. (isi/ai/pojokseni)
(sumber: Panggung Teater Dunia)