Cervantes : Seorang Novelis yang Sempat Menjadi Budak -->
close
Pojok Seni
27 March 2019, 3/27/2019 10:12:00 AM WIB
Terbaru 2019-03-27T03:16:05Z
ArtikelSastraSejarah

Cervantes : Seorang Novelis yang Sempat Menjadi Budak

Advertisement
Cervantes
pojokseni.com - Miguel de Cervantes Saavedra, dikenal dengan nama Cervantes, seorang novelis dan penyair abad pertengahan yang lahir di Alcála de Henares yang berlokasi di Spanyol (sekitar 32 kilometer dari Madrid) pada suatu waktu yang tidak dicatat. Akan tetapi, karena nama “Miguel” nya maka ia diperkirakan lahir pada 29 September 1547 tepatnya hari pesta St. Mikael. Cervantes merupakan anak nomor empat dan putra nomor dua dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Rodrigo de Cervantes, seorang ahli bedah dan apoteker miskin dan Ibunya bernama Leonor de Cortinas. Tidak seperti kebanyakan penulis Spanyol pada masanya, termasuk beberapa orang yang rendah hati, ia tampaknya tidak pergi ke universitas. William Shakespeare, tokoh besar yang hidup di satu zaman yang sama dengan Cervantes, tentu pernah membaca Don Quixote, akan tetapi hampir dapat dipastikan bahwa Cervantes tidak pernah mendengar apapun yang berkaitan dengan Shakespeare.

Baca Juga : Shakespeare adalah Sebuah Kebohongan?Teori "Shakespeare Pembohong" di Film Anonymous


Gambaran Cervantes sedang Menulis
Kehidupan Cervantes penuh dengan penderitaan dan petualangan. Ayahnya seorang ahli bedah yang mengaku sebagai seorang bangsawan, sementara ibunya tampaknya adalah keturunan Yahudi yang kemudian menjadi Kristen. Tak banyak yang diketahui tentang masa kecilnya, namun tampaknya pada masa kanak-kanaknya Cervantes berpindah-pindah dari kota ke kota, sementara ayahnya mencari pekerjaan. Setelah belajar di Madrid (1568-1569), di bawah gurunya, Juan López de Hoyos, seorang humanis, Cervantes pergi ke Roma untuk melayani Giulio Acquavita. Ketika tiba di Italia, Cervantes muda mulai berkenalan dengan sastra Italia.

Menjadi Tentara dan Budak

Cervantes
Pada 1570, ia mendaftar sebagai seorang prajurit di sebuah resimen infanteri Spanyol yang ditempatkan di Naples. Setahun kemudian, tibalah Cervantes muda di sebuah Pertempuran Lepanto, berjuang dengan berani di atas kapal Marquesa di bawah komando Don Juan de Austria. Alhasil, Cervantes muda yang pada saat itu sedang terkena demam dan menolak untuk tidak bertempur, menerima tiga tembakan, dua di dada dan satu di tangan kirinya yang membuat tangan kirinya lumpuh seumur hidupnya.

Ketika tiba di Italia, ia beberapa kali mendapat tugas pengawalan Palermo dan Napoli, dan pada tahun 1575, ia pun bertekad untuk pulang ke kampung halamannya. Di perjalanan ini, kapalnya direbut oleh Bajak Laut Barbary yang membuat ia dan saudaranya, Rodrigo, ditangkap dan dijual sebagai budak di Aljir. Selama lima tahun ia menjadi budak, mengalami penderitaan yang berat, dan sebagian tercerminkan dalam episode "Tawanan" dalam Novelnya, Don Quixote, dan juga dalam beberapa adegan drama El trato de Argel. Setelah empat kali melakukan percobaan melarikan diri yang selalu gagal, ia akhirnya ditebus oleh kaum Trinitarian dengan 500 keping emas, dan pada tahun 1580 mereka kembali ke keluarganya di Madrid.
Cervantes
Kembali ke Spanyol, Cervantes menghabiskan sebagian besar sisa hidupnya dengan cara yang sangat kontras dengan dekade tindakan dan bahayanya. Dia akan selalu kekurangan uang dan pekerjaan yang membosankan dan menuntut; itu akan menjadi 25 tahun sebelum dia mencetak sukses sastra besar dengan Don Quixote. Sekembalinya ke rumah, ia mendapati bahwa harga-harga telah naik dan standar hidup bagi banyak orang, khususnya kelas menengah, termasuk keluarganya, telah turun. Euforia Lepanto adalah masa lalu. Catatan perang Cervantes sekarang tidak membawa balasan yang dia harapkan. Ia gagal melamar beberapa pos administratif di kerajaan Amerika Spanyol. Yang paling berhasil ia peroleh adalah penunjukan singkat sebagai utusan kerajaan ke Oran, Aljazair, pada tahun 1581.

Baca Juga : Fransesco Petrarca: Penyair Bergelar "Bapak Humanisme"

Sekitar tahun 1581, ia berselingkuh dengan seorang wanita muda yang sudah menikah bernama Ana de Villafranca (atau Ana Franca de Rojas) dan memiliki seorang anak perempuan, Isabel de Saavedra, anak tunggal Cervantes, kemudian dibesarkan di rumah ayahnya. Di akhir 1584 ia menikah dengan Catalina de Salazar y Palacios, 18 tahun lebih muda dari dirinya. Dia memiliki properti kecil di desa Esquivias di La Mancha.
Cervantes
Selama 20 tahun berikutnya, ia hidup nomaden, bekerja sebagai agen pembelian untuk Armada Spanyol, dan sebagai pemungut pajak. Untuk sementara waktu ia diekskomunikasikan karena menyita pasokan yang merupakan milik dekan katedral Sevilla. Cervantes bangkrut, dan dipenjarakan dua kali (1597 dan 1602) karena masalah rekeningnya yang tidak beres, dan salah satunya disebabkan oleh bawahannya. Antara 1596 dan 1600, kebanyakan hidupnya ada di Sevilla hingga pada tahun 1606, Cervantes menghabiskan sisa hidupnya di Madrid.
“What man can pretend to know the riddle of a woman's mind?” - Cervantes, Don Quixote
Tidak ada alasan khusus untuk menganggap bahwa Catalina adalah inspirasi atau model karakter dalam puisi yang ditulis Cervantes sekarang atau dalam fiksi pertamanya yang diterbitkan, La Galatea (1585;Galatea) bergenre asmara pastoral . Penerbit, Blas de Robles, membayarnya 1.336 reales untuk itu, harga yang tergolong bagus untuk buku pertama. Cervantes kemudian mengalihkan bakatnya ke drama, dan berharap memperoleh penghasilan dari drama yang dibuatnya, namun berbagai drama yang dikarangnya gagal mencapai maksudnya. Selain itu, karya paling ambisius yang ia buat dalam bentuk puisi adalah Viaje del Parnaso (1614), sebuah alegori yang terdiri dari tinjauan yang agak berkepanjangan meskipun cukup baik tentang para penyair pada masanya. Cervantes juga sadar bahwa dirinya juga kurang memiliki bakat sebagai penyair.

William Shakespare (Kiri) dan Cervantes (Kanan)
Cervantes tercatat meninggal di Madrid pada 23 April 1616 yang merupakan tanggal yang tertera pada batu nisannya, walaupun menurut tradisi di Spanyol, mestinya pada waktu itu adalah tanggal penguburannya, bukan tanggal kematiannya. Cervantes dan Shakespeare, dua tokoh besar pada masanya, meninggal pada tanggal yang sama, akan tetapi harinya tidak sama, karena Inggris dan Spanyol menggunakan kalender yang berbeda pada masa itu. Sehingga, UNESCO menetapkan 23 April adalah Hari Buku Internasional untuk menghormati kedua tanggal yang bisa dibilang kebetulan ini. Cervantes tidak mempunyai foto, yang ada hanyalah beberapa ilustrasi dari lukisan-lukisan yang menampilkan wajah Cervantes, walaupun semua itu tidak terbukti keasliannya dengan Cervantes yang asli.

Novel-novel Cervantes, yang tercatat secara kronologis, antara lain :
  • La Galatea (1585), sebuah roman kaum gembala dalam bentuk prosa dan puisi yang didasarkan pada genre yang diperkenalkan di Spanyol oleh Jorge de Montemayor lewat Diana (1559).
  • El ingenioso hidalgo don Quijote de la Mancha I (Don Quixote - Bagian pertama dari kisah tentang ksatria yang trampil, Don Quixote dari la Mancha) (1605)
  • Novelas ejemplares (Novel-novel teladan) (1613), 12 cerita pendek dari kumpulan masalah sosial, politik, dan historis yang terjadi di Spanyol pada saat itu:
  • Don Quixote
  • La Numancia
  • La Gitanilla (Gadis Gitana)
  • El Amante Liberal (Kekasih yang murah hati)
  • Rinconete y Cortadillo
  • La Española Inglesa (Putri Inggris Spanyol)
  • El Licenciado Vidriera (Perjaka transparan)
  • La Fuerza de la Sangre (Kuasa darah)
  • El Celoso Extremeño (Lelaki tua cemburuan dari Extremadura)
  • La Ilustre Fregona (Pelayan dapur yang terkemua)
  • Novela de las Dos Doncellas (Novel yang mengisahkan tentang dua pelayan)
  • Novela de la Señora Cornelia (Novel yang mengisahkan tentang Putri Cornelia)
  • Novela del Casamiento Engañoso (Pernikahan yang penuh tipu daya)
  • El Diálogo de los Perros (Dialog anjing-anjing)
  • Segunda parte del ingenioso caballero don Quijote de la Mancha (Don Quixote - bagian kedua dari kisah tentang ksatria yang trampil, Don Quixote dari la Mancha) (1615)
  • Los trabajos de Persiles y Segismundahistoria septentrional (Karya-karya Persiles dan Sigismunda: Sebuah Cerita Utara) (1617).
Cervantes
Bercermin dari kehidupan Cervantes, kita dapat mengambil pesan bahwa, tidak ada jalan mudah untuk mencapai sebuah hasil yang maksimal. Intinya adalah kita harus terus berusaha untuk menggapai sesuatu, baik itu yang kita impikan atau bahkan sesuatu yang tidak kita impikan sekalipun dan itu membuat hidup kita berubah ke arah yang lebih baik. Teruslah berjuang di jalan yang kalian tempuh, layaknya Cervantes. (smc/pojokseni.com)

Ads