Advertisement
pojokseni.com - Benda seni adalah perwujudan nilai (milik seniman) yang masih abstrak. Benda seni juga dapat diartikan titik pertemuan komunikasi antara seniman dan publiknya. Benda seni harus bersifat indrawi.
Namun, benda seni hanya bisa menampung kerja indra visual dan audio saja. Tetapi tidak indra pembau, peraba, dan perasa. Pengindraan lihatan dan dengaran dipergunakan dalam perwujudan seni karena objek indrawi tersebut dapat dibentuk secara tetap dan dapat dikontol bahannya. Karena, objek yang melayani indra tersebut tidak akan dapat direkam, diawetkan dan disimpan.
Kegunaan benda seni justru dalam mengawetkan perwujudan bentuk nilai. Benda seni yang sama itulah yang dinikmati oleh public seni dua hari yang lalu atau dua millennium yang lalu. Dan itu hanya dapat diwujudkan lewat bahan fisik yang relative awet dan dapat dikontrol manusia.
Karena, seni bukan benda, melainkan nilai yang dilihat oleh penikmat seni, yaitu nilai yang dikandung oleh benda tersebut. Atau, benda seni itu sendiri merupakan perwujudkan nilai yang dimkasudkan oleh senimannya.
Bagaimana Benda bisa Disebut Bernilai Seni?
Namun tetap saja, yang terpenting dalam seni bukanlah benda seni, melainkan ide di balik benda tersebut. Lalu, bagaimana ide keindahan itu dapat dinikmati orang lain?
Maka di situlah pentingnya benda seni. Lalu, apakah setiap benda benda seni akan selalu bernilai seni? Sebuah benda dapat disebut bernilai seni apabila ada sikap estetik subjek pengamatnya.
Virgil C Aldrich menyusun bagan mengenai bagaimana benda seni dapat terwujud dari tangan seniman. Urutannya dapat digambarkan sebagai beritu:
- Produksi bahan seni, yang dapat dikerjakan oleh tukang
- Pemanfaatan bahan seni oleh seniman
- Pengurai medium seni
- Perwujudan bentuk seni
- Terciptanya bentuk seni berdasarkan kelebihan dan keterbatasan bahan seni.
- Isi seni berupa gagasan seniman terkandung dalam bentuk seni
Seluruh kegiatan mengungkapkan gagasan seni tadi adalah proses bagaimana benda seni dapat terwujud dari tangan seniman. Jadi, bahan seni hanya sekadar alat atau instrument seniman untuk memuwujudka gagasan seninya agar dapat di indrakan oleh orang lain. Benda seni dapat dibedakan antara bentuk perwujudan seninya (bagaimana wujudnya) dan isi jiwa yang ingin diwujudkannya (apa yang diwujudkan). Dalam proses penghayatan seni, ada dua kaum.
1. Kaum Pemuja isi ( Phlistin)
Kaum yang menganggap benda seni yang memiliki nilai yang berbobot akan dinilainya tinggi sebagai karya seni
2. Kaum pemuja bentuk (formalis)
Kaum yang hanya peduli pada unsur medium serta kekompleksannya. (ai/isi/pojokseni.com)
(sumber Filsafat Seni, Jacob Sumardjo)