Advertisement
Mengetahui bakat seni anak |
Apa beda bakat dengan minat? Bakat menurut beberapa psikolog, tentunya akan membantu seorang anak untuk menguasai sesuatu tanpa harus bekerja atau berusaha terlampau keras. Anak yang berbakat menyanyi, tentunya akan akan lebih cepat mengenali nada dengan tajam, ketimbang anak yang tidak berbakat. Anak yang tidak berbakat bernyanyi tentu saja bisa saja akhirnya mampu bernyanyi dengan baik sebagaimana anak yang berbakat. Hanya saja, usahanya lebih keras.
Begitu juga anak yang berbakat melukis. Otaknya mampu mengenali dan menciptakan komposisi warna dengan lebih baik dan menarik. Ketimbang anak yang tidak berbakat, tentunya memerlukan usaha jauh lebih keras untuk mendapatkan hasil yang sama.
Sedangkan minat, tentunya perlu ditumbuhkan atau mungkin hadir sendiri dari seorang anak. Anak yang berbakat bisa saja kalah dengan anak yang tidak berbakat, apabila anak yang berbakat tersebut tidak berminat, sedangkan anak yang tidak berbakat memiliki minat yang tinggi. Anak yang berbakat sekaligus berminat tentunya akan menjadikan bakat anak akan terasah optimal.
Bakat seni anak |
Bila minat yang ditumbuhkan orang tua salah sasaran, akan hadir seorang anak yang memiliki minat berbeda dengan bakatnya. Hasilnya, bakatnya tidak terasah maksimal, sedangkan bidang sesuai dengan minatnya juga tidak begitu terasah optimal.
Bila dianalogikan, seekor ikan akan dengan mudah bila diarahkan berenang. Seekor monyet akan lebih mudah diarahkan memanjat. Tapi, akan sulit mengarahkan ikan yang berminat untuk memanjat, dan monyet yang berminat berenang, bukan?
Oleh karena itu, sangat penting untuk orang tua mengenali bakat anaknya sedari dini, agar dapat mudah mengarahkan minatnya.
Bagaimana Mengetahui Bakat Seni Anak?
Bakat seni anak di bidang musik |
Tentunya, apabila Anda mendapatkan anak menyukai salah satunya, atau mungkin semuanya, terus lakukan observasi rutin. Agar, Anda nantinya dapat memastikan bahwa anak Anda memang berbakat di bidang seni.
Bakat seni anak di bidang teater |
Bila minatnya turun, tentunya bakatnya jadi tidak berkembang. Jadinya, pemaksaan akan berakhir sesuatu yang negatif.
Asah bakatnya pelan-pelan. Mencoret dinding bukan termasuk vandalisme, apalagi Anda bisa melihat anak Anda mencampurkan warna dan membuat komposisi warna.
Bermain musik atau bernyanyi juga bisa diarahkan. Begitu juga bakat berbicara, bermain peran dan sebagainya. Asah pelan-pelan sejak dini, sehingga minatnya tumbuh berbarengan dengan tumbuhnya bakat. (ai/pojokseni)