Advertisement
pojokseni.com - Plot diartikan sebagai alur cerita. Dengan demikian, plot adalah sebuah rangkaian peristiwa yang berhubungan satu sama lainnya yang disusun oleh penulis cerita untuk menyampaikan pesan, atau pikirannya lewat cerita. Satu yang terpenting, hubungan antar rangkaian peristiwa tersebut terjadi karena sebab akibat.
Peristiwa yang terjadi setelah peristiwa yang pertama, misalnya, musti memiliki hubungan sebab akibat yang kuat. Bisa dikatakan, peristiwa kedua adalah akibat dari peristiwa pertama. Atau dalam beberapa jenis plot lainnya, peristiwa yang dihadirkan kedua adalah sebab dari peristiwa sebelumnya.
Baca juga: Metode Akting Stanislavski: Magic If (Keajaiban Jika)
Jenis Plot Drama
Terkait plot, ada beberapa jenis plot yang perlu diketahui. Pertama jenis single plot. Single plot memiliki satu alur cerita, lengkap dengan konfliknya.
Kedua, multi plot. Ada banyak bagian dari plot utama atau biasa disebut sub plot. Jadi, multi plot terdiri dari alur utama, atau cerita utama dan beberapa sub plot yang tidak berpisah dari alur utama.
Jenis ketiga adalah plot yang berdiri bebas. Jadi, dalam satu pementasan, pertunjukan atau film pendek misalnya, ada beberapa episode. Dan dari setiap episode, semuanya dibagi dan berdiri sendiri.
Baca juga : Premis, Struktur Tulang dan Pendekatan Dialektika oleh Lajos Agri
Anatomi Plot Drama
Ada beberapa anatomi plot yang musti diketahui. Pertama adalah glimerick, atau penekanan di bagian awal untuk menarik perhatian penonton ketika bagian awal film atau drama.
Selanjutnya, ada flash back, yakni kilas balik. Jadi, sebuah peristiwa lampau dihadirkan untuk memberi kesan sebab terjadinya sebuah peristiwa yang sudah dihadirkan terlebih dulu.
Masih ada lagi yakni fore shadowing, yang berarti bayang-bayang, hadir sebelum peristiwa atau cerita tertentu. Kemudian ada suspense yang berarti dugaan atau sangkaan.
Baca juga: Kisah Seorang Perdana Menteri yang Melompat
Antomi plot selain itu adalah suprise, yakni sebuah peristiwa yang di luar dugaan, atau mengejutkan penonton. Dramatic irony adalah tindakan atau aksi dari sebuah tokoh karena sesuatu hal. Terakhir, ada gesture aksi, yang merupakan adegan yang diisi dengan ucapan dari tokoh utama.
Terkait dengan konflik, dari sebuah kerangka drama disusun hingga menuju konflik. Seperti yang diungkapkan di awal, ada kesatuan aksi dan motivasi disebabkan oleh sesuatu hal yang dihadirkan dalam berbagai bentuk. Hingga konflik hadir dan diwujudkan oleh action, dan berujung pada konflik tersebut berakhir. (ai/pojokseni.com)