5 Syarat Menjadi Penulis Resensi Pertunjukan Teater -->
close
Pojok Seni
29 December 2018, 12/29/2018 12:55:00 AM WIB
Terbaru 2018-12-28T18:02:28Z
ArtikelResensi

5 Syarat Menjadi Penulis Resensi Pertunjukan Teater

Advertisement

pojokseni.com - Di kota-kota besar, baik di dunia, maupun di Indonesia, khususnya tempat yang menjadi locus seni teater, maka surat kabar baik cetak maupun daring juga akan menyediakan kolom untuk para penulis resensi sebuah pertunjukan teater. Dari kolom inilah, nama-nama kritikus teater bermunculan.

Paris, London, New York, Chicago, Boston dan sejumlah tempat lain di dunia yang seni teater menjadi konsumsi publik, resensi pertunjukan juga ikut menjadi konsumsi publik. Di Indonesia, beberapa tempat seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan sejumlah kota lainnya juga memiliki surat kabar yang menyediakan kolom resensi pertunjukan. Penulisnya bisa jadi seorang yang ditugaskan oleh surat kabar tersebut, maupun kiriman dari orang lain yang sudah diakui kapabilitasnya sebagai penulis resensi teater.

Artikel terkait: 

  1. Ingin Jadi Penulis Terkenal? Terbitkan Buku Cepat, Mudah dan Murah di Guepedia
  2. Antara Fiksi dan Nonfiksi
  3. Tips Mengirim Cerpen/Puisi ke Surat Kabar dan Majalah



Tempat lainnya juga sudah mulai memunculkan nama-nama peresensi pertunjukan yang mumpuni. Nah, dalam artikel kali ini PojokSeni.com akan membahas 5 hal yang paling penting dalam menulis resensi pertunjukan teater. Apa saja?

1. Penulis dapat menulis dengan cepat dan memiliki ingatan yang baik dari pertunjukan teater.


Mau tidak mau, koran akan terbit keesokan harinya,sedangkan pertunjukan teater tersebut selesai pada malam hari, atau setidaknya menjelang malam hari. Nah, penulis resensi musti memiliki ingatan yang baik dari pertunjukan teater tersebut, karena ia tidak bisa mencatatnya di tengah kegelapan gedung teater. Tidak hanya itu, ia juga musti mampu menulis dengan cepat karena sudah keburu deadline. Biasanya, hal-hal yang berbau konsep pertunjukan, atau sinopsis akan diketiknya terlebih dulu, sebelum diselesaikan dan dikirim untuk dicetak atau dipublikasikan.

2. Penulis mengetahui dan menguasai pengetahuan tentang teater.


Ini syarat wajib. Bagaimana Anda akan menuliskan tentang sebuah pertunjukan teater sedangkan Anda tidak mengetahui apapun pengetahuan teater? Anda sudah pasti harus tahu banyak tentang pengelolaan grup teater dan manajemen pertunjukannya. Tidak hanya itu, teknik, metode, teori lainnya terkait teater juga musti Anda kuasai.

Bila perlu, Anda juga mengetahui teknik vokal yang digunakan oleh aktor, teknik masuk, penataan artistik, cahaya, make up dan lain sebagainya, sehingga bisa membahasnya satu persatu dalam tulisan Anda.

3. Penulis mengetahui problematika penulisan naskah


Ada naskah yang berat, ada naskah yang sedang dan ada naskah yang ringan. Bila Anda tidak memiliki pengetahuan tentang naskah dan problematika penulisan naskah, bagaimana Anda akan mengulasnya?

Grup teater yang berani membawa naskah Sophokles misalnya, tentunya memiliki persiapan analisis naskah yang jauh lebih ribet dan panjang ketimbang yang membawakan naskah "Ayahku Pulang" (Usmar Ismail). Dengan mengetahui naskah yang dibawa, tentunya Anda juga tahu keberhasilan atau mungkin kegagalan sutradara dan para aktor menghadirkan naskah tersebut ke atas panggung.

4. Penulis mengetahui problematika penonton


Penonton di Jakarta, dengan penonton yang ada di Bengkulu, tentu saja berbeda. Bila membawakan naskah Eugene Ionesco di Bengkulu, misalnya, akan banyak ditemukan penonton yang masih menggelengkan kepala karena tidak mengerti apa yang ditampilkan.

Jadi, bila satu grup teater membawakan naskah yang cenderung ringan, jangan serta merta menuding grup itu "lemah", tanpa melihat penonton yang disasar oleh grup tersebut. Bisa jadi pertimbangannya lebih ke bisnis, bukan?

5. Penulis melepaskan "pesona" teater sesaat.


Untuk menampilkan analisis yang sempurna, penulis harus mampu melepaskan keterpesonaannya pada pertunjukan yang baru ia tonton. Ia harus melihat dan mengingat detail setiap pertunjukan, agar tidak terkesan seperti memuja-muji pertunjukan yang ia tulis.

Apakah Anda sudah siap untuk menuliskan resensi pertunjukan teater di daerah Anda? Anda juga bisa mengirimkannya ke PojokSeni.com, loh. Kirimkan naskah Anda untuk dimuat di PojokSeni.com lewat surel ke alamat redaksipojokseni@gmail.com. (ai/pojokseni) 

Ads