Advertisement
pojokseni.com - Selama tanggal 19 hingga 22 November 2018 ini ada perhelatan menarik di Padangpanjang, Sumatera Barat. Gelaran bertajuk Pertunjukan Teater "Respons Teatrikal Terhadap Silat" akan digelar di Gedung Hoeridjah Adam, Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Gelaran ini merupakan rangkaian dari kegiatan Silek Arts Festival 2018 yang digelar di Sumatera Barat selama bulan September - November 2018 ini. Acara ini dibuka di Kota Padang pada September lalu, dan akan ditutup di Kota Bukittinggi pada akhir November mendatang.
Sejumlah grup ikut ambil bagian di pertunjukan teater dalam rangkaian acara Silek Arts Festival 2018 ini. Nama-nama beken seperti Indonesia Performance Syndicate (Padangpanjang), Teater Satu (Bandarlampung), Teater Potlot (Palembang), Studio Taksu (Surakarta), Teater Salembanyung (Pekanbaru), dan Komunitas Nan Tumpah (Padang) dijadwalkan akan ambil bagian dalam gelaran ini.
Berikut sekilas info tentang para performer atau grup yang akan ikut ambil bagian dalam gelaran ini:
1. Indonesia Performances Syndicate (IPS) Padangpanjang
Indonesian Performances Syndicate Padangpanjang |
IPS Padangpanjang dikenal dengan dasar produksi upaya pengembangan bentuk artistik Tapuak Galembong sebagai instrumen tradisi Randai dalam budaya Minangkabau, untuk dijadikan format laku pertunjukan yang disebut Total Acting. Secara konseptual, format ini merupakan upaya meleburkan unsur laku (acting), gerak (dance) dan bunyi (musicing) menjadi satu kesatuan internal dari tubuh performer. Grup yang digawangi Wendi HS dan kawan-kawan ini akan membawakan pertunjukan bertajuk "Barombang dan Mitos Tambang" karya/sutradara Wendy HS.
2. Studio TaKsu, Surakarta
Studio TaKsu Surakarta |
Studio TaKsu adalah sebuah kelompok atau komunitas yang berdiri sejak tahun 1995. Awal keberadaanya berdasarkan pada rasa dan keinginan bersama untuk selalu mengadakan proses ( kesenian ). Dalam hal ini adalah kehidupan seni pertunjukan Teater, Tari dan lain-lain yang disikapi secara profesional personal, profesional komunal. Karena hal tersebut studio TaKsu dengan komunitasnya, mencoba untuk selalu menekankan, mengutamakan dan menanamkan perasaan yang selalu merasa kurang dan selalu gelisah untuk berkeinginan menjadi cerdas, kritis dan dinamis dalam menangkap situasi perkembangan lingkungan dan manusia sebagai stimulasi awal untuk berkreasi secara positif dan maksimal sesuai dengan bidangnya.
Selain itu penyikapan tersebut adalah juga sebagai stimulasi untuk membuat, membentuk dan membangun format pertunjukan, yang diyakini mampu pula menciptakan alam pembelajaran secara personal dan komunal. Studio TaKsu akan mementaskan "Free of the Bridle 4", sebuah garapan teater yang berangkat dari gerak tari Bedhaya dan gerak Pencak Silat, koreografer dan sutradara Djarot B Darsono.
3. Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT), Padangpariaman
Komunitas Seni Nan Tumpah Padangpariaman |
KSNT adalah lembaga seni independen yang berdiri di Padang pada tahun 2010. Bergerak di bidang Seni Pertunjukan baik tradisi maupun modern/kontemporer (teater/randai, tari, musik), seni rupa, sastra, serta mengelola Ruang Baca Masyarakat di sekretariatnya di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat. KSNT mempunyai program tahunan untuk mengaplikasikan kerja tata kelola seni dalam bentuk produksi seni pertunjukan, produksi album musikalisasi puisi, diskusi, pelatihan, pameran dan penerbitan beberapa karya tulis dan buku-buku sastra.
KSNT akan membawakan "Alam Takambang Jadi Batu" karya/sutradara Mahatma Muhammad pada gelaran Silek Arts Festival 2018.
4. Teater Potlot, Palembang
Teater Potlot Palembang |
Teater Potlot adalah lembaga seni independen yang berdiri di Padang pada tahun 2010. Bergerak di bidang Seni Pertunjukan baik tradisi maupun modern/kontemporer (teater/randai, tari, musik), seni rupa, sastra, serta mengelola Ruang Baca Masyarakat di sekretariatnya di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat. KSNT mempunyai program tahunan untuk mengaplikasikan kerja tata kelola seni dalam bentuk produksi seni pertunjukan, produksi album musikalisasi puisi, diskusi, pelatihan, pameran dan penerbitan beberapa karya tulis dan buku-buku sastra.
Dalam kesempatan ini, Teater Potlot akan mementaskan pertunjukan bertajuk "Awang 5334 Celsius" karya/sutradara Conie Sema.
5. Teater Salembayung, Pekanbaru
Teater Salembayung, Pekanbaru |
Teater Selembayung berdiri pada tanggal 10 Agustus 1996 di bawah naungan Fakultas Sastra Universitas Lancang Kuning, Riau. Sanggar ini berdiri secara independen dan hengkang dari kampus pada 2003 dengan nama Lembaga Teater Selembayung dan semakin aktif menciptakan karya-karya teater dan menggelar pementasan tunggal serta mengikuti berbagai event, baik lokal maupun nasional. Sejak 2005, hingga hari ini, pimpinan dipegang Fedli Azis.
Teater Salembayung akan mementaskan pentas berjudul Padang Perburuan karya/sutradara Fedli Azis di Silek Arts Festival 2018.
6. Teater Payung Hitam (TPH), Bandung.
Teater Payung Hitam, Bandung |
7. Teater Satu, Lampung
Teater Satu Lampung |
Teater Satu adalah komunitas seni nirlaba independen yang didedikasikan untuk semua aspek teater yang berbasis di Lampung, Sumatra, Indonesia. Didirikan pada 18 Oktober 1996, Teater Satu telah aktif terlibat dalam pengembangan masyarakat di berbagai bidang seperti pendidikan, budaya, sosial dan seni melalui pertunjukan seni, penelitian, diskusi dan seminar, pelatihan, apresiasi seni juga.
Hingga saat ini, Teater Satu telah memantapkan dirinya dalam skala nasional dan internasional dan telah memberikan penampilan terbaiknya di berbagai negara. Menggunakan teater sebagai medianya, Teater Satu memainkan fungsi sosialnya di tengah masyarakat untuk menciptakan dan menumbuhkan wacana kritis. Teater Satu telah menerbitkan dua buku catatan para aktornya tentang proses kreatif dan dua antologi puisi oleh Iswadi Pratama, pendiri dan direktur Teater Satu.
Teater Satu akan mementaskan Anthropodipus, adaptasi dari naskah Oidipus di Kolonus karya Sopochles, karya/sutradara Iswadi Pratama.
Nah, tertarik untuk menyaksikan rangkaian pementasan dalam Silek Arts Festival 2018? Yuk, berkunjung ke Padangpanjang. (ai/pojokseni)