Advertisement
Pojokseni.com - Teater Paradoks merupakan komunitas teater kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia yang lahir pada 4 April 2000. Seperti nama kelompoknya, Teater Paradoks FISIP UI dengan bangga mempersembahkan kenyataan yang tidak tampak ke permukaan dalam setiap karya yang dipertunjukkan. Seperti pentas tunggal “Lysistrata” pada tahun 2016 dan “Opera Primadona” tahun 2017 yang keduanya digelar di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.
Kali ini Teater Paradoks FISIP UI berkesempatan kembali untuk menggelar pentas tunggal yang ke-13 dengan membawakan sebuah naskah yang diadaptasi dari cerita rakyat yang sempat ditulis oleh Toety Herati dan Pramoedya Ananta Toer yaitu “Calonarang”. Naskah pementasan ini ditulis oleh Muhammad Rajib Rakatirta selaku sutradara pementasan. Adaptasi ini tentunya dibawakan dengan gaya khas Teater Paradoks FISIP UI yang kaya akan isu dan kritik sosial terkini.
Cerita yang akan diangkat ini akan mengisahkan tentang kehidupan seorang janda bersama seorang putrinya dan beberapa murid-murid yang setia. Sang janda berperangai menyeramkan dan ditakuti warga desa, disebut penyihir hina atau perempuan penuh dosa. Sementara sang anak, Ratna Manggali, sangat cantik rupa dan baik budinya. Namun tak seorangpun mau mendekati lantaran takut pada sang janda.
Penuh dengan dendam dan amarah yang terpendam lama, sang janda mengutuk desa, menyebarkan wabah berbahaya. Kabar ini menyebar dan tiba pula di telinga Raja Airlangga. Mendengarnya, Raja mencoba menghentikannya dengan berbagai cara. Mulai dari mengutus Patih Madri yang ia percaya, hingga meminta bantuan Mpu Barada sang Mahapendeta.
Konsep Monstrous Feminine
Pertunjukan yang akan dibawakan oleh Teater Paradoks kali ini akan membawakan gaya realisme magis, yang berusaha untuk mencerminkan realita sehari-hari namun menggunakan unsur-unsur ajaib. Dalam cerita ini, ada setidaknya isu sosial yang hendak diangkat yakni isu opini publik dan isu monstrous feminine.
Konsep Monstrous Feminine adalah sebuah istilah yang digunakan saat tokoh perempuan dijadikan sebagai tokoh yang jahat dan ditakuti. Namun cerita ini mencoba mendekonstruksi penokohan Calonarang yang jahat dengan membawa berbagai rasionalitas dan perspektif dari sisi kebaikan Calonarang.
Saksikan pementasan ini pada Kamis, 4 Oktober 2018 di Gedung Kesenian Jakarta, pukul 19.00-21.00 WIB. Untuk informasi selengkapnya pantau terus sosial media @teaterparadoks (instagram), serta Official Line di @kzl1283b. Untuk pemesanan tiket bisa dilakukan pada tautan berikut: bit.lyTeaterParadoks. Atau, bisa juga mengontak narahubung Faris (fazha.24/ 081314133462). (ai/rp/pojokseni)