Advertisement
PojokSeni.com - Tertarik ingin mendapatkan hibah seni untuk berkarya atau memproduksi karya? Ada peluang hibah residensi seni SOLID-ID. Ini merupakan program yang ditujukan untuk para pelaku seni dan dunia kreatif, khususnya yang berusia muda di Indonesia. Tujuannya untuk menciptakan perdamaian, toleransi antar umat beragama, serta kebebasan yang diwujudkan lewat seni serta berdiskusi.
Informasi terhimpun PojokSeni, kegiatan ini merupakan proyek Solidifying Religious Freedom in Indonesia (disingkat SOLID ID). Kegiatan ini ditujukan untuk memfasilitasi proses serta menjamin kebebasan beragama, baik berkolaborasi dengan pemerintah maupun lembaga lainnya. Proyek ini berlangsung selama 18 bulan dan melibatkan sejumlah pihak dari dalam dan luar negeri.
- Siapa Saja yang Bisa Ikut?
Ada sejumlah disiplin seni yang bisa mengikuti kegiatan ini, mulai dari teater, tari, rupa, musik, dan sebagainya. Terpenting, kegiatan tersebut dapat secara substansial meningkatkan atau mencapai tujuan dari pesan ini. Sejumlah seniman muda dari wilayah antara lain Jakarta, Bandung, Depok, Bekasi, Tangerang dan Yogyakarta. Dari wilayah tersebut bisa mendaftarkan diri untuk kegiatan ini.
- Apa yang akan didapatkan?
Setiap pendaftar nantinya akan dikurasi kemudian akan disaring menjadi sekitar 7 seniman muda terpilih. Ketujuh seniman tersebut akan mengikuti program lokakarya selama 3 hari dan akan mendapatkan hibah sebesar Rp 20.000.000 per orang. Hibah tersebut nantinya ditujukan untuk membiayai proses pekerjaan atau proyek seni dengan tema "Ramai tapi Damai". Nantinya, sebagai puncak acara, karya tersebut akan dipamerkan di Common Ground Art Festival.
- Syarat pendaftar
1 Berusia antara 18-25 tahun;
2 Berdomisili di Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, Bogor, Bandung, dan Yogyakarta dari berbagai latar belakang pendidikan formal maupun informal;
3 Karya seni yang ingin dihasilkan bisa berupa hasil kolaborasi antar individu atau kelompok; meski begitu, hal ini tidak akan mempengaruhi jumlah hibah yang diterima dan hanya satu perwakilan yang berhak mengikuti lokakarya;
4 Berpengalaman atau pernah terlibat dalam proyek seni kolaboratif dan inovatif, yang menggunakan seni dalam praktik sosial dan melibatkan masyarakat serta memiliki pengalaman dengan karya seni yang berhubungan dengan transformasi konflik dan proyek kolaboratif dengan masyarakat lokal merupakan keuntungan tambahan;
5 Mau dan mampu berkomitmen untuk menyelesaikan karya seni dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan di daerahnya masing-masing;
6 Mau dan mampu bekerja sama dengan Search for Common Ground Indonesia dalam menciptakan karya seni dengan tema “Ramai Tapi Damai”.
7 Partisipan yang terpilih akan dikontak langsung oleh pihak Search – Indonesia dan harus melaksanakan kewajiban berikut:
- Apa yang akan dilakukan penerima hibah?
1 Mengikuti lokakarya 3 (tiga) hari di Jakarta;
2 Memproduksi informasi awal (start-up report) yang menjelaskan konsep proyek, rencana kerja, dan linimassa;
3 Menciptakan proyek karya Common Ground dalam waktu 3 bulan (September– November);
4 Menginformasikan perkembangan karya seni tiap bulannya ke pihak Search – Indonesia dan mengikuti ketentuan finansial dan administratif Search – Indonesia;
5 Mempresentasikan karya seni yang sudah selesai di pameran atau diskusi seni, atau menyelenggarakan sendiri pameran dan diskusi karya seni di daerahnya untuk mendapatkan respon dari publik sebelum dipamerkan di Common Ground Art Festival;
6 Memamerkan karya seni di Common Ground Art Festival di Jakarta.
- Pendaftaran dan seleksi
1 Program ini TIDAK memungut biaya pendaftaran.
2 Semua partisipan yang lolos seleksi akan mengikuti program dengan GRATIS.
3 Bagi partisipan yang lolos seleksi dan berasal dari luar Jakarta, Search – Indonesia akan menanggung biaya perjalanan sesuai dengan tarif yang diberlakukan dari Search – Indonesia.
- Partisipan yang tertarik mengikuti program ini harus mengirimkan:
1 Resume terbaru
2 Portfolio
3 Proposal karya seni
4 Proposal bisa dalam bentuk presentasi poster berukuran A3, video 1-2 menit, slide powerpoint (maksimal 10 slide), atau proposal tertulis (maksimal 5 halaman). Proposal harus memuat deskripsi rencana proyek yang akan dilakukan termasuk konsep, timeline, sumber, pihak yang terlibat, dan anggaran. Dokumen-dokumen tersebut harus dikirimkan ke mcsarman@sfcg.org (cc: kesgayatri@sfcg.org) dengan batas akhir 30 Juni 2018 pukul 23:59.
5 Kalian bisa unduh Terms of Reference proyek ini di sini.
- Proposal para kandidat akan dievaluasi oleh tim penasihat/ juri berdasarkan:
1 Orisinalitas
2 Inovasi
3 Relevansi proyek seni dengan tema dan pembangunan perdamaian secara umum
4 Pelibatan masyarakat (social engagement)
5 Pesan yang ingin disampaikan
6 Kedekatan proyek seni dengan komunitas akar-rumput.
7 Dalam menciptakan konsep dan proposal proyek seni, kandidat diharapkan untuk mempertimbangkan beberapa pertanyaan berikut selama proses kreatif:
8 Bagaimana proyek seni tersebut bisa menyampaikan pesan-pesan damai yang ingin kita sampaikan?
9 Bagaimana proyek seni tersebut menyoroti kesamaan dan merayakan perbedaan di dalam/ antar komunitas?
10 Bagaimana proyek seni tersebut mengatasi budaya kekerasan dan mendorong budaya berdialog?
11 Bagaimana proyek seni membangun pemahaman untuk perspektif ‘mereka’ atau ‘kelompok lain’?
12 Bagaimana proyek seni menjadi faktor inklusif dan pemersatu di antara komunitas yang beragam?
13 Bagaimana proyek seni tersebut melibatkan individu dan kelompok yang terpinggirkan atau rentan, seperti kelompok kurang mampu, kelompok agama minoritas, kelompok ekstremis, atau perempuan dan anak-anak?
14 Bagaimana proyek seni tersebut dapat memiliki dampak dalam jangka waktu lama dan berkesinambungan, bahkan setelah masa residensi berakhir?
-Informasi lebih lanjut
Moudy Cynthia | Program Manager
081219567871 | mcsarman@sfcg.org
Shaffira Gayatri | Program Officer
081335847898 | sgayatri@sfcg.org
Tertarik mendaftar kegiatan ini? Silahkan mendaftarkan diri Anda secepatnya. (ai/pojokseni)