Advertisement
Tradisi piknik India Timur (Arko Datto) |
Warga India yang menyukai kegiatan alam bebas, pergi ke sungai atau pantai untuk makan-makan, bernyanyi, dan menari, selama satu hari.
Bersama dengan sahabat dan keluarga biasanya menyewa bus untuk beranjak pergi ke lokasi piknik sambil membawa makanan serta minuman beralkohol dalam jumlah banyak. Setelah mendirikan tenda, kelompok tersebut lalu memutar lagu pop khas India. Kemudian mereka memasak ayam dan nasi di atas api terbuka – sambil ditemani dengan wiski dan rum. Mereka akan bermain dan menari hingga kelelahan di pinggir sungai ataupun pantai.
Orang-orang menyewa bus untuk piknik (Arko Datto) |
Fotografer asal Kolkata, Arko Datto, melakukan pengamatan terhadap tradisi unik dalam piknik warga India Timur selama bertahun-tahun, meskipun keluarganya tidak pernah melakukan atau ikut serta dalam piknik tersebut.
Awal dari ketertarikannya untuk memotret tradisi ini, yaitu ketika ia melakukan observasi insiden tragis dimana sebuah perahu yang sedang membawa sekelompok warga untuk piknik, tetapi terbalik di sungai. Berdasarkan keterangan Datto, perahu itu overload.
Datto tak begitu ingat jumlah korban kecelakaan tersebut. Karena hal itulah, Arko Datto ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang tradisi unik musim dingin di India Timur ini.
Perkelahian memperebutkan wanita (Arko Datto) |
Sekelompok orang yang tergolong dewasa muda (kebanyakan laki-laki) menghabiskan waktu piknik mereka dengan mengonsumsi minuman keras bersama-sama.
Perkelahian akibat hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa. Sementara itu, wanita yang ikut dalam piknik, tetapi tanpa didampingi keluarganya, pada akhirnya mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan.
Kehati-hatian Datto diuji dalam pengambilan gambar. Salah satu tantangan Datto pada saat itu adalah kamera yang dapat menarik perhatian sekelompok orang yang sedang berkelahi.
Berendam di lumpur (Arko Datto) |
Di lokasi piknik Sungai Gangga, berdekatan dengan pabrik batu bata, beberapa orang yang ikut andil dalam acara tersebut menutupi tubuh mereka dengan lumpur. Pada salah satu foto yang diambil Datto, terlihat para pria melumuri tubuh mereka dengan lumpur sungai keruh, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Berjam-jam setelah itu, lumpur tersebut mengering di sekujur tubuh mereka, merekapun mulai mengelupaskan lumpur yang mengering di kulit mereka.
“Maksud dari hal tersebut adalah terapi, tetapi sebenarnya lumpur itu tercemar,” terang Datto.
Para pemuda berswafoto bersama (Arko Datto) |
Arko Datto tidak memiliki maksud untuk memberi gambaran piknik tersebut sebagai kegiatan yang bernilai baik ataupun buruk. Datto hanya bermaksud menunjukkan kejadian yang sedang terjadi dan dengan kondisi apa adanya.
Bagi Datto, secara keseluruhan, tradisi unik dari piknik ini merupakan sebuah potret atau gambaran incredible chaos.
Nah, bagaimana menurut pendapat kalian ? Apakah ini relevan jika dilaksanakan di Indonesia ? Tulis di kolom komentar ya. Salam Budaya ! (smc/pojokseni)