Advertisement
pojokseni.com - Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat menggelar program Peelaran Apresiasi Seni 2018 Untuk Sekolah #1 pada hari Sabtu (24/2/2018) mulai pukul 16.00 hingga 18.00 WIB di Ruang Chairil Anwar, Kompleks Taman Budaya Sumbar. Ruang Chairil Anwar yang biasa disebut juga sebagai rumah bulat tersebut ramai oleh puluhan siswa dari kota Padang dan belasan siswa dari SMA N 1 Lubuk Alung. Tampil pada kesempatan perdana ini kelompok seni SMA Negeri 3 Padang, SMA Negeri 2 Padang dan SMA N 6 Padang.
Kegiatan yang juga dihadiri beberapa seniman dan budayawan, kepala sekolah, waka kesiswaan serta guru-guru kesenian ini dibuka oleh Kepala Taman Budaya Sumbar, Drs. Muasri. Dalam sambutannya, Muasri mengatakan program pagelaran apresiasi seni ini merupakan wujud kepedulian Taman Budaya untuk kembali membangun iklim apresiasi kesenian di Sumatera Barat sejak dari bangku sekolah. Itulah sebabnya, mulai tahun ini Taman Budaya melalui kerja kuratorial yang diserahkan kepada seniman, akan menyasar sekolah-sekolah yang berprestasi di bidang seniuntuk diprogramkan tampil pada kegiatan ini.
“Membangun kegiatan seni pertunjukan di sekolah merupakan dari bagian pendidikan kepribadian, melatih kreativitas, melatih kerjasama dan tentu saja secara perlahan akan menghidupkan kembali gairah serta iklim kesenian yang berkesinambungan di Sumatera Barat,” ujar Muasri.
“Jika kepala-kepala sekolah dan guru-guru seni budaya pada semua sekolah sependapat untuk menumbuhkankembangkan kegiatan seni budaya di sekolah, khususnya pada jam-jam pengembangan diri, maka Taman Budaya sebagai fasilitator akan memberikan ruang seluas-luasnya untuk mengapresiasi kerja-kerja seni terbaik di sekolah-sekolah tersebut. Salah satunya dengan ketersedian program pagelaran apresiasi seni untuk sekolah ini” lanjutnya.
Acara dimulai dengan penampilan SMA Negeri 6 Padang yang membawakan satu nomor tari piring kreasi. Tari piring kreasi yang dibawakan oleh 6 siswa ini menceritan tentang luapan kegembiraan serta rasa syukur penyelenggaran alek nagari masyarakat di Minangkabau pasca panen.
Pertunjukan kedua, dibawakan oleh siswa dari SMA N 3 Padang yang membawakan satu nomor tari kreasi yang berjudul Tari Batang Baurek. Tari kreasi ini menceritakan perubahan pola berpakaian anak-anak gadis Minang yang dulunya memakai kodek, namun kini mengenal kodekpun mereka tidak. Hal ini secara tidak langsung akan mengikis nilai-nilai yang diajarkan oleh tetuo di masa lampau.
SMA N 2 Padang menyusul dengan membawakan pertunjukan baca dan musikalisasi puisi. Kemudian berturut-turut ketiga sekolah tersebut menampilkan nomor-nomor pertunjukan yang berbasis seni tradisi. SMA 3 Padang membawakan pertunjukan randai dengan judul Palito Alam serta komposisi musik tradisi.
Tidak mau ketinggalan, SMA N 6 dan SMA Negeri 2 juga membawakan komposisi musik tradisi dan tari payung. Penonton yang sebagian besar merupakan siswa sekolah memang terlihat begitu antusias dan bertahan hingga seluruh pertunjukan selesai menjelang mahgrib.
Pagelaran apresiasi seni untuk sekolah berikutnya akan berlangsung pada hari Sabtu, 10 Maret 2018 dengan menghadirkan kelompok seni dari SMA Negeri 1 Lubuk Alung, MAN 2 Padang serta SMP Pertiwi 2 Padang. (rp/ai/pojokseni)