Advertisement
Rudolf Puspa |
TEATER KELILING 44 TAHUN
13 PEBRUARI 1974-2018.
Catatan Rudolf Puspa
44 tahun merupakan umur yang panjang bagi sebuah grup teater modern Indonesia di Indonesia. Lahir dan dibesarkan sejak zaman kekuasaan orde baru tentulah menyimpan sekian cerita yang tidak selalu indah. Mendengar kata orde baru saja sudah terbayang banyak titik titik hitam yang pasti banyak harus dilalui.
Kami sangat merasakan akan kebenaran tersebut dan bekerja keras untuk mengatasi agar teater keliling mampu mengalir ke seluruh pelosok tanah air. Setiap usaha tentu memiliki cara yang sering saling berbeda untuk exis dan bertahan dan terdorong makin melaju. Kami memilih jalan dengan merangkul birokrasi yang sah sehingga bisa mendapatkan angin walau tidak selalu segar. Diperlukan kematangan dalam menentukan sikap serta cerdas dalam menyiasati gerak langkah sehingga tidak termakan oleh kekuatan politik yang waktu itu menjadi panglima. Yang terberat adalah menghadapi acara besar lima tahunan yakni pilpres.
Rayuan untuk turut serta berkampanye untuk partai penguasa jelas sangat kuat dan kami berpikir keras untuk melewatinya tanpa melukai atau mengecewakan siapapun. Dan selama itu syukurlah kami bisa selamat dan lepas dari jeratan rayuan. Maka semakin sadar bahwa kami harus tau politik agar tidak dimakan politik. Namun kami tetap menjadi kelompok independen dan menjaga hubungan yang mencari sisi baik dengan pemerintahan yang sah.
Namun usaha yang kami rasa sudah yang terbaik toh masih juga banyak yang nyinyir. Disebutlah sebagai teater plat merah, bahkan dengan banyaknya spanduk perusahaan atau BUMN menyertai di setiap keliling kami maka dikatakan “melacurkan seni”. Padahal siapa sih sekarang yang tidak berspanduk yang sama? Bahkan yang dulu sinis pada kami. Awalnya tentu saja sakit hati dan itu manusiawi dan lambat laun dalam waktu lima tahun perasaan itu hilang. Tersenyum selalu dalam mengalir dan ada satu kekuatan yang tumbuh dalam diri kami yakni kami bekerja bagi bangsa yang lebih besar dalam kehidupan yang tanpa disadari memiliki tekanan dan nyata2 butuh hiburan dalam arti luas. Waktu itu selalu ada rasa takut yang menghantui hidup karena salah bicara maka besok hari bisa hilang peredarannya.
Kami kemudian menciptakan pertunjukkan yang sangat hati2 dalam menyampaikan pesan2 yang menggugah timbunan kegundahan hati bangsa. Merekapun tersentuh dan mendapatkan ruang katarsis yang meledakkan hiruk pikuk batin yang menyesakkan nafas. Maka tak heran jika banyak pejabat daerah yang menyaksikan sering mengatakan bahwa pertunjukkan teater keliling sangat menghibur, banyak lucunya hingga membuat terpingkal pingkal; namun kalau dirasakan lebih dalam sebenarnya tajam sekali kritik2nya. Namun banyak juga pejabat mengatakan kritikan asal masih berunsur kemanusiaan maka akan lolos dari lubang jarum.
Kini di hari ini yang penuh bahagia kami dalam irama sunyi berdoa bagi langkah kedepan untuk tetap bersemangat dan berkekuatan agar tetap mengalir menghasilkan karya2 yang dedikatif dan bermakna bagi Indonesia lebih cerdas. Kesadaran terbaru yang kami dapatkan adalah adanya kerusakkan moral di berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Tampaknya bukan systemnya yang salah namun pendidikan moral yang melenceng sehingga melahirkan anak anak bangsa yang membesar dalam lingkaran jiwa2 korup sehingga tanpa disadari menjadi pewaris tunggal mental korup.
Melalui ruang ini kami menyampaikan penghargaan yang mendalam kepada para pendukung kegiatan teater keliling sejak awal berdirinya hingga kini sehingga nafas teater keliling tetap berlangsung.
Kepada para penikmat pertunjukkan teater keliling dimanapun berada adalah merupakan bagian dari keluarga teater keliling. Kami mengucapkan terima kasih tiada hingga.
Kepada teman2 diseluruh Indonesia yang pernah ikut manggung dan juga yang hingga kini masih setia menjadi bagian dari kegiatan teater keliling baik sebagai pemain atau pekerja artistik; kami sampaikan penghargaan yang tulus dan iklas.
Kepada para Pembina Yayasan Teater Keliling kami angkat topi setinggi2nya atas segala perhatian dan bantuan konkrit sehingga teater keliling terus berdenyut. Berkat seluruh handai taulan di seluruh dunia maka teater keliling tetap exis sepanjang 44 tahun.
DIRGAHAYU TEATER KELILING 44 TAHUN.
Jakarta 13 Pebruari 2018
Salam teater.
Rudolf Puspa