Advertisement
WPAP sendiri merupakan singkatan dari Wedha's Pop Art Potrait. Dari namanya saja, tentu kita sudah tahu ke mana arah aliran ini yaitu pada kata portrait, yaitu lebih mengarah ke objek manusia, seringnya yaitu tokoh-tokoh terkenal. Gaya seni pop art modern ini sendiri dicetuskan oleh seorang yang lahir di kota yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai kota batik dan kota kreatif, yaitu Kota Pekalongan. Nama beliau adalah Wedha Abdul Rasyid, beliau lahir pada tanggal 10 Maret 1951.
Sejak 1970-an. Mulai 1977, beliau menggeluti profesi sebagai illustrator. Ketika bergabung dengan majalah Hai, ia banyak membuat ilustrasi, terutama karya-karya fiksi Arswendo Atmowiloto dan Hilman Hariwijaya. Salah satu yang terkenal adalah karya fiksi Lupus.
Pada tahun 1990 dikarenakan penurunan daya penglihatanya, Wedha kemudian mencanangkan cara baru untuk menggambar ilustrasi wajah. Wedha kemudian mencoba illustrasi bergaya kubisme untuk gambarnya. Gaya ini kemudian tumbuh dan semakin populer sebagai bagian dari gaya pop art bahkan hingga dengan saat ini.
Tak banyak orang tahu bahwa WPAP ini sendiri dulu disebut sebagai FMB (Foto Marak Berkotak). Karena memang gaya seni rupa ini sendiri memiliki ciri khas tersendiri dalam penggambaran objeknya yaitu dengan bidang kotak-kotak dan warna-warni yang khas tanpa menghilangkan karakter objek atau model yang digambar tersebut. Satu hal yang menjadi aturan dalam gaya seni ini yaitu tidak ada yang namanya garis melengkung, jadi jika anda ingin mencoba gaya WPAP, jangan sekali-sekali, mencoba untuk membuat garis lengkung yaa…
Apakah kalian tertarik untuk mencoba gaya WPAP ini ? Jika kalian mempunyai karya seni bergaya WPAP ini, jangan lupa untuk post ke fanpage Pojok Seni, dan apabila ada tips dan trik terkait WPAP dapat juga dibagikan agar kita semua dapat berbagi ilmu.
Semangat Berkarya ! (smc/pojokseni.com)