Advertisement
Workshop Tata Artistik Prodi Seni Teater Institut Seni Indonesia Padang Panjang
pojokseni.com - Dalam rangka
memeriahkan Dies Natalis Institut
Seni Indonesia Padang Panjang yang ke 52, program studi seni teater
menyelenggerakan Workshop Tata Artistik yang bertajuk “Panggung dan
Pendukungnya”. Workshop ini diselenggarakan selama tiga hari, dimulai pada hari
ini (13/11/2017) sampai dengan hari rabu (15/11/2017) di Studio Seni Teater ISI
Padang Panjang. Pada workshop tata artistik kali ini, Prodi Seni Teater ISI
Padangpanjang mendatangkan pelukis asal Jakarta yang karyanya telah melanglang
buana ke berbagai Negara di dunia dan juga aktif menjadi penata artistik dalam
beberapa pertunjukan seni yang berskala nasional maupun internasional, beliau
adalah Hanafi Muhammad. Dengan didampingi sutradara dan redaktur artistik Teater Ranah, Padang.
Workshop ini dibuka secara resmi oleh Meria
Eliza, M.Sn selaku Ketua Prodi Seni Teater ISI Padang Panjang. Tak hanya itu, Opening Ceremony Workshop Tata Artistik
ini juga diwarnai pertunjukan Teater Tubuh yang berjudul Legacy of Dlielideu oleh Saadudin, M.Sn seorang dosen pemeranan di
Prodi seni Teater.
Leni Efendy, M.Sn
selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa workshop ini sangat penting bagi
mahasiswa prodi seni teater.
“Mahasiswa seni teater ISI
Padangpanjang dalam proses perwujudan artistiknya, mereka sudah cukup giat dan
kreatif. Namun, mereka belum memahami unsur kecil seperti ruang, titik, garis,
dan yang lebih menjurus ke disiplin ilmu seni rupa”. Terang salah satu dosen di
Prodi Teater ISI Padang Panjang ini.
Hanafi Muhammad (Jakarta) dan Metro Madison (Padang) |
Pemateri Workshop asal
Sumatra Barat, Metro Madison menjelaskan kegelisahannya tentang penataan
Artistik di Sumatra Barat. Menurutnya artistik lebih menjurus ke wilayah seni
rupa. Dan para seniman teater atau penata artistik tidak mendapatkan ilmu
tentang tata artistik yang memadai sampai ke unsur terkecil. Seharusnya
dibutuhkan kerja sama antara seni rupa dan seni pertunjukan untuk menciptakan
satu kesatuan pertunjukan yang kompleks. Namun itu tidak terjadi di Sumatra
Barat.
Pemateri selanjutnya,
Hanafi Muhammad lebih ke berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang unsur-unsur
dasar artistik. Peserta workshop diajak menyaksikan beberapa video berdurasi
sekitar 10 menit yang menggambarkan tatanan-tatanan artistik yang telah
diwujudkan Hanafi bersama studionya yang bernama Studio Hanafi Jakarta.
Hanafi menerangkan,
sebelum jauh ke dalam bahasa tata artistik. Hal yang perlu penata artistik
cermati adalah ruang. Penata artistik harus peka terhadap ruang. Pembacaan
terhadap ruang tersebutlah yang terkadang terlupakan dalam proses penciptaan
artistik. Setelah penata artistik membaca ruang kemudian memahaminya. Barulah
kerja yang paling penting dalam tata artistik adalah mengeksekusi ruang.
“Ruang harus bebas
bersama rongga-rongganya”, ucap pimpinan dari studio Hanafi Jakarta ini.
Hanafi juga menekankan
bahwa seni adalah sesungguh-sungguhnya bukan sebenar-benarnya. Sehingga kita
tak perlu mencari kebenaran, namun yang harus kita lakukan adalah
bersunggung-sungguh. (isi/pojokseni.com)