Advertisement
"Membaca Tatengghun karya Anwari membuat saya merasa seperti mengendap-endap, menguntit, dan mencuri dengar kerja kreatif Anwari. Salah satu buku penting yang tidak lahir dari pusat."
Doni Kus Indarto, Sutradara Ruang Karakter
pojokseni.com - Anwari adalah seorang pemuda kelahiran tahun 1992 asal Sumenep, Madura, Jawa Timur yang terus memfokuskan dan mengorbankan dirinya di dunia seni teater. Ketekunannya di dunia teater membuat Anwari menjadi salah satu sosok seniman muda Madura yang dikenal dan dihargai. Apalagi, setelah mengenalkan konsep "Teater Antropologi" yang pementasannya beberapa waktu silam di Singkong Art Space, Madura melibatkan banyak pihak, hingga orang tua dan nenek buyutnya ikut terlibat dalam proses kreatif tersebut.
Anwari juga berhasil menembus dunia internasional dalam berbagai event dan kegiatan di luar negeri yang merupakan buah dari ketekunannya di dunia teater. Catatan penting rangkaian proses kreatif dan perjuangannya di dunia teater dan di tengah keluarganya ditulisnya dalam satu buku berjudul "TATÉNGGHUN: Kompilasi Catatan Kreatif Teater".
Afrizal Malna, seorang seniman Indonesia lewat kata pengantar di buku tersebut mengatakan bahwa kultur tubuh dalam teater tidak semata-mata dipahami sebagai “tubuh-aktor”, tetapi juga sebagai “tubuh-teater”, “tubuh-ruang”, “tubuh-teks”, maupun tubuh lain yang tidak diperhitungkan dan alih-alih berkembang dalam sebuah proses latihan yang sedang dijalani, katakanlah sebagai sebuah software-effect. Anwari melihat ini sebagai sebuah “medan antropologi” yang harus dicermati oleh siapapun ketika sebuah proses proyek pertunjukan dijalani. Medan antropologi dipahami sebagai lab. yang terbuka, tetapi juga memiliki batas untuk dikenali.
"Karena tanpa batas ini, sebuah proyek pertunjukan akan kebingungan dalam menentukan target," tulis Afrizal Malna di kata pengantar buku tersebut.
Buku ini tentunya akan menarik dan menginspirasi bagi Anda yang juga memiliki concern, fokus dan minat yang sama yakni di dunia teater. Sutradara teater dan aktor dari Sumenep ang pernah menjadi penulis naskah terbaik Festival Fragmen Budi Pekerti 2011, Soul Esto, mengatakan bahwa buku ini sangat menginspirasi dan memancingnya untuk menulis kembali konsep-konsep yang sudah lama ia terlantarkan dan mungkin sudah bisa menjadi naskah drama atau puisi.
"Yakin dah, siapapun aktor yang membaca buku ini akan muncul semangat berlatih yang lebih giat lagi. O iya, buku ini juga pas banget buat rekan-rekan mahasiswa yang aktif berteater, bahkan sedang menempuh jurusan teater karena buku ini menyimpulkan bahwa prosesmu di kampus tidak akan menjadi apa-apa jika kau hanya berputar-putar di kampus. Keluarlah dan bawa karyamu," tulis Soul Esto.
Ingin mendapatkan buku ini, Anda bisa memesannya lewat SMS atau WA ke nomor 081944908806. Buku ini juga relatif terjangkau, hanya dibanderol seharga Rp 55.000 untuk inspirasi tiada batas dari setiap lembarnya. Harga tersebut belum termasuk ongkos kirim. (pojokseni)