Mahfud MD : Baca Puisi Lebih Sulit Dari Baca Putusan Pengadilan -->
close
Pojok Seni
26 August 2017, 8/26/2017 01:00:00 AM WIB
Terbaru 2017-08-25T18:00:23Z
ArtikelSastra

Mahfud MD : Baca Puisi Lebih Sulit Dari Baca Putusan Pengadilan

Advertisement
Mahfud MD, sumber foto : detik.com


pojokseni.com - Ada kejadian unik dalam acara Doa Bersama untuk Palestina yang digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta hari Kamis (24/8/2017) lalu. Dalam kegiatan itu, digelar pembacaan puisi. Nah, keunikannya terjadi karena yang membaca puisi adalah dua orang publik figur yang mengaku baru pertama kali membaca puisi. Pertama adalah Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang membacakan puisi berjudul "Jika Kau" karya Samih al-Qasim seorang penyair Palestina, yang diterjemahkan oleh Taufiq Ismail. Sedangkan tokoh kedua adalah KH Quraish Shihab yang juga membacakan puisi untuk Palestina berbahasa Arab.

Mahfud MD mengatakan, pengalaman ini adalah yang pertama kalinya ia lakukan. Ia diundang oleh Gus Mus yang merupakan kreator acara tersebut. Karena baru pertama kalinya membacakan puisi tersebut, ia mengaku kesulitan. Bahkan, kata dia, membaca puisi jauh lebih sulit daripada membaca vonis pengadilan yang jumlahnya mencapai 250 halaman.

"Iya, lebih sulit daripada membaca vonis pengadilan 250 halaman. Karena yang mengundang Gus Mus, jadi saya baca puisi yang lebih pendek," kata Mahfud, sebelum membaca puisi.

Ia memilih puisi berjudul Jika Kau karena menggambarkan rakyat Palestina yang berani melawan penindasan. Puisi ini mengekspresikan rakyat Palestina yang siap melawan siapapun yang berani merebut tanah kelahirannya sampai titik dara penghabisan. Puisi ini juga menggambarkan rakyat Palestina akan terus melawan penindasan.

Sementara itu, tidak berbeda dengan Mahfud MD, Quraish Shihab juga mengaku cukup sulit untuk membaca puisi. Penyebabnya, ia biasanya membaca puisi untuk orang yang terkasih. Dan pada malam itu, lanjutnya, untuk pertama kalinya ia berdiri di depan puluhan orang untuk membacakan sebuah puisi.

"Saya membaca puisi ini karena dua hal, pertama saya cinta Palestina sedangkan yang kedua karena saya tidak bisa menolak undangan dari Gus Mus, sahabat saya," jelas Quraish.

Oleh karena itu, sambung Quraish, apabila ada kurang atau lebih dari dia membaca puisi, ia minta dimaafkan. Ia juga sempat berkelakar, karena Gus Mus yang memintanya membaca puisi jadi bila ia salah dalam membaca puisi, jangan salahkan dirinya. "Kalau ada kurang, jangan salahkan saya, salahkan Gus Mus," kelakar Quraish.

Masih ada seorang lagi yang membaca puisi dalam kegiatan tersebut. Orang tersebut adalah putri dari Quraish Shihab yang dikenal sebagai presenter dan jurnalis, Najwa Shihab. Ia membaca puisi berjudul "Surat dari Penjara" yang juga karya Samih al-Qasim, penyair asal Palestina. (ai/pojokseni)

Ads