Advertisement
Catatan Ringan Redaksi
pojokseni.com - Agama diturunkan untuk memperbaiki akhlak manusia, memperbaiki peradaban, mewarnai kebudayaan dan menjadi penuntun hidup seorang manusia. Di Indonesia, salah satu kekayaannya adalah keragaman agama, yang terdiri dari 5 agama yang diakui, kemudian meningkat menjadi 6 di era tahun 2000-an. Awalnya, semuanya hidup berdampingan tanpa masalah, sampai akhirnya muncul konflik dan benturan-benturan karena gesekan antar umat beragama.
Bicara masalah Islam, seluruh dunia terutama negara yang mayoritas non Islam, banyak yang beranggapan buruk pada Islam. Faktor utamanya adalah muncul gerakan terorisme yang membawa muatan kata "jihad" di dalamnya, seperti yang dilancarkan ISIS dan semacamnya. Mulai dari teror bom bunuh diri, penembakan, perang dan lain-lainnya yang tidak hanya membuat kerusakan benda saja, juga merenggut banyak nyawa, beberapa di antaranya adalah perempuan dan anak kecil.
Untuk urusan perang dan teror, tentu saja dunia tidak bisa melupakan tindakan Hitler, Stalin, Mao Tse Tsung, Benito Mussolini, juga tindakan semena-mena Amerika Serikat di bawah pimpinan presiden George W Bush yang juga menewaskan banyak orang. Perang di Gaza antara Israel dan Palestina yang juga menyebabkan banyak nyawa melayang, juga perang lain di Bosnia, Irak, Myanmar, Kamboja dan lain-lain. Belum lagi tindakan seorang warga Amerika yang menembaki ratusan siswa di Amerika yang menyebabkan banyak nyawa menghilang. Semua yang dituliskan kebetulan bukan dilakukan oleh orang Islam, dan tidak dikaitkan atas agama. Mereka membawa misi yang tidak manusiawi, lebih mirip seperti era perang dunia dulu, berebutan wilayah dan kekuasaan, nafsu berkuasa di atas dunia membuat mereka melupakan sisi manusiawi.
Kenapa tidak dikaitkan sebagai teroris? Kenapa hanya Islam yang dikaitkan sebagai agama teroris?
Jawabannya adalah, karena tindakan "makhluk" tak berperikemanusiaan di atas sebagian besar tidak membawa nama agama. Mereka membawa nama negara, menaklukkan wilayah dan hal-hal lain. Berbeda dengan yang dilakukan ISIS, mereka punya satu misi, namun berkedok jihad dan mengatasnamakan agama. Namun, tindakan mereka juga tidak ada bedanya dengan nama-nama teroris besar dunia sebelumnya.
Berhentilah mengatasnamakan agama untuk tindakan yang tidak manusiawi, karena tidak ada satu agamapun di dunia ini yang mengajarkan untuk saling membunuh. Tidak ada satu agamapun yang meminta untuk hidup dalam perang, tidak ada satu agamapun di dunia ini yang mengajarkan membenci orang yang memeluk agama lain. Sejarah banyak mencatat, bahwa tidak ada urusannya antara agama dengan persahabatan, saling tolong menolong, kerjasama dan urusan manusiawi lainnya. Agama adalah hal yang privat, intuisi dan menghubungkan manusia dengan Tuhan. Bila dengan demikian manusia tersebut memandang rendah orang yang berbeda keyakinan, lalu bisa melakukan apa saja, maka dialah yang sebenarnya sedang mencoba jadi Tuhan.
Kesimpulannya hanya satu, tidak ada agama teroris, dan tidak ada teroris yang beragama. Titik. (pojokseni)