Advertisement
Kongres Rakyat di Bengkulu menghadirkan Mike "Marjinal" |
pojokseni.com - Suasana kompleks Taman Budaya Bengkulu, Senin (17/7/2017) hingga Selasa (18/7/2017) mendadak ramai. Sebuah konser musik, baca puisi dan sejumlah pertunjukan lainnya di helat di panggung yang dibentang di halaman kompleks tersebut pada malam hari. Malam puncak, Selasa (18/7/2017) seorang vokalis dari band punk Indonesia, Mike "Marjinal" membawakan belasan lagu yang meneriakkan perlawanan terhadap kesewenang-wenangan berbagai pihak dalam penguasaan Sumber Daya Alam di Indonesia.
Malam puncak yang bertajuk Panggung Seni Rakyat ini adalah penutup dari rangkaian kegiatan yang digelar oleh WALHI Bengkulu. Kegiatan ini diberi nama Kongres Rakyat bertajuk "Mempertegas Posisi Tawar Rakyat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan dan Lestari". Sebelumnya, beberapa kegiatan seperti diskusi dan kongres digelar di Gedung Teater Tertutup (GTT) pada hari Senin dan Selasa.
Teriakan lantang dari Mike "Marjinal" mewakili sebagian rakyat Indonesia yang merasa hak pengelolaan SDA dengan berkelanjutan dan lestari dirampas secara dominan oleh sejumlah perusahaan besar. Beberapa kasus yang terjadi di Bengkulu dan sekitarnya menjadi salah satu perhatian dari vokalis satu ini.
"Kita berharap kejadian seperti yang menimpa petani Kendeng yang terusir oleh pabrik semen, juga beberapa kasus lain di Bengkulu yang serupa tidak terulang kembali," kata Mike.
Mike Marjinal tampil dalam Malam Puncak Kongres Rakyat di Bengkulu |
Beberapa lagu milik Marjinal, dan lainnya dibawakan Mike "Marjinal" dengan iringan gitar dan alat musik tiup unik, menghasilkan paduan musik yang menarik. Puluhan masyarakat dari berbagai element, terutama penggemar Marjinal tumpah ruah di halaman Taman Budaya yang kemudian ikut bergoyang dan meneriakkan perlawanan. Lirik yang dalam dari lagu lawas Marjinal "Luka Kita" dengan tegas menunjukkan bahwa luka dari setiap warga Indonesia karena kesewenang-wenangan tersebut, adalah luka dari setiap warga Indonesia secara keseluruhan.
"Karena itu, kita bersaudara, luka mereka adalah luka kita juga, hanya ada satu kata, lawan!" teriak Mike "Marjinal" di sela-sela penampilannya.
Tidak hanya penampilan musik, beberapa pembaca puisi dan pertunjukan lainnya juga ikut serta dalam kegiatan ini. Semakin malam, suasana semakin hangat dan cair menjadikan acara ini berjalan dengan lancar. Acara ini merupakan salah satu kegiatan rutin dari WALHI Bengkulu, yang ditujukan untuk melawan tindakan sewenang-wenang dari berbagai pihak dalam mengelola SDA yang berdampak pada kerusakan lingkungan. (ai/pojokseni)