Advertisement
pojokseni.com - Layaknya musik atau lukisan, atau tarian, parfum juga merupakan sebuah karya seni, racikan dari pembuat parfum yang megah, mewah dan menghasilkan aroma yang menawan, unik dan ekslusif. Karena itulah, tidak jarang parfum tersebut dihargai sampai seharga jutaan rupiah, karena wanginya dan proses pembuatannya itu.
Kalau dianalogikan dengan lagu, secara umum parfum terdiri dari tiga tingkatan notes, yang dirangkai oleh pencipta parfum seperti komposer merangkai nada-nada lagu. Tiga tingkatan tersebut tergabung dalam satu parfum yang unik dan melekat lama di tubuh.
Tingkatan pertama atau top note, sering juga disebut fase pertama. Ini adalah aroma yang pertama tercium dari parfum, tepat ketika parfum itu disemprotkan ke tubuh. Top note ini cepat hilang, namun memberi kesan pertama bagi pengguna parfum. Kira-kira kalau di sebuah lagu, top note adalah intro, sebelum masuk ke lagu pertama. Wangi bargamot dan lemon yang termasuk dalam kelompok sitrus mendominasi fase pertama dari parfum di seluruh dunia.
Selanjutnya, setelah intro, muncullah lagu yang akan didengarkan. Mulai dari awal lagu, sampai reff. Aromanya lebih lama menguap, dibandingkan top note. Ini adalah middle note, sering disebut fase pertengahan, sering juga disebut heart atau jantung dari parfum. Ini aroma asli dari parfum yang akan bertahan lama di tubuh Anda. Beberapa parfum mahal menggunakan middle note dari paduan kombinasi wangi buah-buahan, kadang wangi yang lebih eksotis seperti daun kayumanis, kapulaga, cengkeh, tembakau, lada hitam dan lain-lain.
Ditutup dengan notes dasar, atau base notes. Aroma ini muncul terakhir setelah top notes dan middle notes sudah menguap dan perlahan menghilang. Aroma khas kayu-kayuan yang maskulin dan lembut, seperti aroma sandalwood, vanila, patchouli, musk, oakmoss, cedarwood dan sebagainya muncul sebagai komposisi dari fase terakhir ini. Kalau di lagu, kita ibaratkan melody panjang penutup satu lagu. Bila parfum tersebut bertahan hingga 10 jam misalnya, maka aroma ini bisa tercium pada beberapa jam terakhir.
Jadi, kombinasi pembuatan sebuah parfum bukanlah hal yang remeh. Apalagi parfum mewah kelas dunia, yang dibanderol dengan harga mahal di atas Rp 500.000 untuk botol ukuran 100 ml. Ditambah lagi dengan desain botol parfumnya yang menawan dan cantik, menjadikan harga parfum tersebut semakin tinggi.
Macam-macam Produk Wewangian
Contoh produk Parfume :
Selain itu, produk wewangian tidak seluruhnya merupakan parfum. Selain parfume, ada juga yang dinamakan Eau de Parfume (minyak parfum) atau EDP. Perbedaannya dari parfum, EDP harganya lebih murah, dan kandungan essensinya lebih rendah, karena menggunakan minyak tambahan. Aroma parfum bisa bertahan hingga 10 jam, sedangkan EDP paling lama 6 jam saja.
contoh produk Eau de Parfume (EDP) :
Adalagi yang namanya Eau de Toilette atau EDT. EDT biasanya bertahan maksimal hingga 4 jam dan memiliki kadar alkohol cukup tinggi. Harganya sangat terjangkau dibandingkan parfum dan EDP, sedangkan kandungan essensinya jauh lebih rendah, dengan hanya maksimal 8 persen, dibandingkan EDP yang mencapai maksimal 16 persen.
Contoh produk Eau de Toilette (EDT) :
Anda juga pasti sering mendengar istilah Eau de Cologne atau EDC. Kadar esensinya maksimal hanya 4 persen dan wanginya bertahan paling lama 3 jam. Selain itu, adalagi yang namanya After Shave atau A/S. Kadar esensi wanginya maksimal hanya 3 persen, di bawah EDC. Kalau A/S wanginya hanya bertahan sekitar 2 jam saja.
Contoh produk Eau de Cologne (EDC) :
Jadi, kalau parfum harganya tentu lebih mahal daripada EDP, EDT, EDC dan A/S. Apalagi wangi parfum akan tetap terjaga sepanjang hari, juga tidak hilang meski Anda berkeringat, kehujanan atau bahkan mandi.
Tentu saja, harga dari setiap jenis produk wewangian itu akan jauh berbeda. Bila parfum dihargai lebih dari Rp 500.000 per botol ukuran 100 ml, maka EDP akan di bawah itu, begitu juga EDT. Sedangkan jenis EDC dan A/S harganya bisanya cukup terjangkau. (ai/pojokseni)