Resensi Novel The Postmistress : Perang Terjadi Pada Orang-Orang, Satu per Satu. -->
close
Pojok Seni
15 May 2017, 5/15/2017 04:57:00 PM WIB
Terbaru 2017-05-15T13:55:03Z
Resensi

Resensi Novel The Postmistress : Perang Terjadi Pada Orang-Orang, Satu per Satu.

Advertisement
Novel The Post Mitress Terbitan tahun 2010


Judul Buku : The Postmistress
Pengarang : Sarah Blake
Penerjemah : Meggy Soejatmiko
Tebal: 588 halaman
Cetakan : 1, 2012
Penerbit : Elex Media Komputindo


pojokseni.comThe Postmistress : Perang terjadi pada orang-orang, satu per satu.
Judul Buku: The Postmistress
Pengarang: Sarah Blake (2010)
Penerjemah: Meggy Soejatmiko 
Tebal: 588 halaman
Cetakan: 1, 2012
Penerbit: Elex Media Komputindo

“Bagaimana pendapatmu mengenai seorang kepala kantor pos yang memilih untuk tidak mengantarkan pos?” 

pojokseni.com - Sepenggal kalimat itu yang menggambarkan alur Novel The Postmistress, yang mengangkat setting tahun 1940 masa perang dunia. Di mana sebuah surat masih menjadi sarana utama untuk saling berkomunikasi. Merupakan sebuah ide cerita menarik untuk disimak dan dibaca. 

Selama membaca novel ini terasa efek buruk perang menjadi fokus utama yang ingin disampaikan oleh sarah.  Ketimbang konflik  lain diawal cerita yang berpotensi dikembangkan untuk membuat cerita kian menarik.  

Hal ini sangat aneh karena di awal novel tidak adanya pengaruh buruk perang yang akan diangkat. Namun semua bisa dimaafkan dikarenakan Sarah mampu menghadirkan kisah menarik di setiap bab yang berhasil mengundang simpati

Penulis juga menanyakan pemilihan judul ini. Judul "The Postmistress" yang berarti kepala kantor pos sangat tidak mencerminkan isi dari buku ini. Memang karakter penting di novel ini iris james berprofesi sebagai kepala kantor pos. hanya saja menurut penulis novel ini tidak semata-mata tentang kepala kantor pos saja.  Dapat disimpulkan judul novel ini tidak mencerminkan isi buku itu sendiri.

Selepas dari itu, premis buku ini cukup menarik. Walau penulis mangakui sangat susah memahami cerita ketiga karakter penting di novel the postmistress pada awalnya. Kisah ketiga karakter tersebut terbagi seolah menjadi kepingan-kepingan puzzle yang harus disusun dengan membaca hingga khatam. Hal ini  yang menyulitkan memahami novel ini. 

Bisa jadi novel ini akan sangat membosankan untuk dibaca yang ingin cerita beralur cepat dan terfokus pada satu tokoh. Namun sangat menarik untuk pembaca novel historistis yang ingin mengetahui keadaan perang dengan sudut pandang pembawa kabar berita.

Kisah di novel ini menceritakan ketiga wanita Emma, Iris dan Frankie yang meliliki latar belakang berbeda pada masa perang dunia. Yang satu adalah reporter ambisius yang memperjuangkan plafon kaca pelaporan perang di Eropa yang akhirnya mendapat kesempatan seumur hidup yang akhirnya benar-benar mengubah hidupnya. Yang lainnya adalah seorang kepala kantor pos (postmistress) yang bekerja di sebuah kota kecil dekat Cape Cod yang berjuang dengan kebutuhan akan peraturan dan ketertiban dan kebutuhannya untuk mencintai dan berhubungan dengan orang lain. 

Wanita ketiga adalah istri dokter muda pemalu yang harus menemukan kekuatan yang menurutnya tidak dia miliki dalam situasi yang tidak pernah direncanakannya. Masing-masing mempersonifikasikan sikap yang diambil tentang perang pada masa itu sebelum Pearl Harbor, masing-masing membawa pada suatu aspek kewanitaan tahun 1940-an, masing-masing merupakan karakter kompleks yang sulit untuk dilupakan. Kutipan pembukaan, dari Martha Gelhorn, sangat sempurna: 

"Perang terjadi pada orang-orang, satu per satu." 

Penulis : M. Ilham Iskandar. (pojokseni)

Ads