Advertisement
pojokseni.com - Sebagai seorang mahasiswa, tentu kewajiban kita yaitu menuntut ilmu. Apalagi mahasiswa rantauan, rasanya tak enak jika pulang ke rumah membawa nilai yang kecil.
Jangan beranggapan bahwa otak anda itu mesin yang bisa bergerak jika hanya diisi bahan bakar. Tentu otak manusia berbeda, kita juga membutuhkan hiburan dan refreshing. Penyegaran otak dibutuhkan untuk “memandikan” otak. Ibarat manusia, jika tidak mandi akan bau kan, nah maka dari itu manusia butuh mandi agar bisa terus segar.
Kali ini pojokseni.com ingin berbagi salah satu tips yang didapat dari para “Generasi Muda Keuangan” alias para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Politeknik Keuangan Negara STAN yang berada di Balai Diklat Keuangan Palembang. Hal inipun menepis anggapan bahwa anak STAN itu introvert secara keseluruhan. Mereka tidak mencari ruang untuk berekspresi, tapi mereka menciptakan sendiri ruang ekspresi itu.
Salah satu ruang ekspresi yang diciptakan yaitu Senandung Senja. Sesuai namanya yaitu ruang eskpresi ini bertajuk bersenandung dalam senja yang menenangkan. Senandung senja sendiri diluncurkan oleh organisasi Keluarga Mahasiswa Pajak. Senandung senja sendiri bukan merupakan perlombaan, tapi acara “dari kita untuk kita”karena hanya menampilkan bakat-bakat terpendam para mahasiswa dan dipersembahkan untuk teman-teman yang tengah jenuh di kos-kosan.
Ada apa saja di senandung senja ? Tak banyak, tapi meneduhkan. Itulah satu kalimat yang pas untuk menjawab pertanyaan itu. Acara ini dimulai pada pukul 16.30 WIB tepatnya tanggal 8 April 2017. Para penonton mulai duduk di lapangan beralaskan kardus dan karpet. Kesederhanaan yang terciptapun menambah kehangatan acara itu. Acarapun semakin seru ketika acara dimulai oleh dua orang pembawa acara yang asik dan heboh. Diawali dengan pantun, acarapun semakin meriah di tangan kedua pembawa acara ini.
Senandung senja sendiri tidak hanya menampilkan musik akustik, tapi juga menampilkan seni tari tradisional yaitu tari Zapin Bukit Benderang yang merupakan tarian daerah Jambi. Tentunya sebagai generasi muda yang bijak, kita harus menjaga dan melestarikan budaya-budaya negeri kita tercinta ini. Jangan protes ketika budaya kita diambil orang akibat kelalaian kita. Maka dari itu pelestarian budaya dari hal kecil seperti ini dapat berdampak besar terhadap keutuhan budaya Indonesia.
Selain seni tari, Senandung Senja juga menyenandungkan alunan melodi dari gitar akustik yang dicampur dengan instrumen elektrik lain seperti gitar elektrik dan keyboard serta kajon sebagai perkusinya serta acara ini juga menampilkan penampilan dari Vokal Grup seperti penampilan Voca Sriwardhana yang merupakan Grup Vokal kampus.
Setiap peserta tampak antusias ingin menghibur para penonton. Satu persatu mereka bergantian sesuai dengan urutan tampil mereka. Walaupun ada penampilan yang harus ditiadakan karena waktu terbatas, tetapi acara ini sudah meneduhkan hati-hati yang tengah dilanda berbagai “penyakit”. Sebagai contoh yaitu penampilan dari Rizky, Vino, Haikal dan Hilman yang membawakan lagu payung teduh berjudul “Untuk perempuan yang sedang dalam pelukan” sebagai lagu keduanya. Sungguh pilihan yang tepat untuk menyejukkan senja di kota Palembang.
Ketika mereka bersenandung, semua penonton tampak ikut bernyanyi bersama diikuti dengan lambaian tangan yang halus dari penonton membuat acara ini semakin terasa kehangatannya.
Nah, itu tadi satu liputan dari pojokseni.com yang diambil di senja kota Palembang. Pesan dari kami yaitu, sebagai seorang mahasiswa bijak, tentu kita harus dapat menempatkan diri di kondisi serius dan hiburan, karena hidup itu harus seimbang. Jangan lupa juga lestarikan budaya Nusantara, agar anak cucu kita nanti dapat merasakan juga betapa kaya negeri kita tercinta ini. (smc/pojokseni.com)