Advertisement
pojokseni.com
- Sabtu (11/2/2017),
ramai masyarakat Padangpanjang berbondong-bondong berhimpun pada pelataran
Senja Kenangan (Sentra Jajanan, Kerajinan Tangan dan Makanan Ringan)
Padangpanjang. Riuh suara tapuak
galembong kian menggema, seakan mengabarkan bahwa acara pembukaan telah
dimulai. Atraksi Tapuak Galembong ini
menandai dibuka secara resminya acara Pasar Seni di Senja kenangan, tepatnya
pada Jln. H. Komarullah Bukit Surungan Padangpanjang (Depan Rumah Susu Murni).
Acara ini digelar sebagai Branding
Senja Kenangan itu sendiri. Arif Sipahutar selaku penggegas acara mengatakan
bahwa Senja Kenangan Ini adalah harta karun yang kurang eksis.
“Sebagai sentra Kerajinan kulit, Senja Kenangan adalah
yang pertama dan satu-satunya di Sumatra ini. Namun, jangankan masyarakat
Indonesia secara luas, masyarakat padangpanjang saja banyak yang belum
mengetahui Senja Kenangan,” ungkapnya.
Dengan
dihelatnya acara “Pasar Seni” ini, diharapkan Senja Kenangan dikenal luas
regional maupun nasional. Sekaligus juga menjadikan Senja Kenangan menjadi icon kota Padangpanjang. Dengan harapan
yang lebih besar lagi, Senja Kenangan menjadi destinasi edukasi dan budaya
Sumatara Barat.
Pukul
08.00 WIB, acara secara resmi dibuka oleh MC kemudian disambut persembahan dari
Himpunan Mahasiswa Prodi Seni Teater ISI Padangpanjang yaitu atraksi Tapuak Galembong. Setelah itu disusul
beberapa pertunjukan lainnya dari beberapa komunitas yang telah diundang
sebagai bintang tamu. Seperti Kotak-kotak Ganas dengan eksplorasi tubuhnya,
Pagi Bening dengan beberapa lagunya, B3mime dengan beberapa repertoar
pantomimnya dan yang terakhir Ikhsan Irianto yang membacakan beberapa
puisi-puisinya. Pertunjukan-pertunjukan tersebut menemani masyarakat
Padangpanjang yang berkunjung ke Pasar Seni Senja Kenangan sembari mencicipi
aneka kuliner khas MinangKabau.
Tak
hanya pertunjukan dan aneka kuliner, Pasar Seni Senja Kenangan juga memanjakan
masyarakat dengan aneka asosoris yang unik. Dari yang berbahan dasar kayu,
hingga kulit penyu. Dilengkapi juga
dengan pameran ilustrasi dan disain dari teman-teman DKV ISI Padangpanjang.
Juga ada DoorPrize bagi pengunjung yang beruntung.
Bertepatan
dengan hari H perayaan Pasar Seni, Senja kenangan juga kedatangan tamu dari
rombongan SMPIT Riau. Sebanyak 300 lebih siswa datang meramaikan acara Pasar
Seni ini. Selvi, salah satu siswa SMPIT yang datang berkunjung terkejut dengan
sambutan yang disediakan oleh pihak Senja Kenangan.
“Karena kami datang kesini hanya untuk melihat dan
belajar bagaimana mengolah kulit menjadi kerajinan tangan, jadi sedikit
terkejut jika disambut dengan acara Pasar Seni ini. Namun, saya merasa bahagia
telah berkunjung ke Senja Kenangan ini. “
Malam
harinya, acara Branding Senja Kenangan ini menyuguhkan beberapa pertunjukan
kembali. Pemutaran film, live music, stand up comedy dan yang sangat mencuri
perhatian adalah atraksi sulap dari Komunitas Magic Sumbar. Trik-trik yang unik dan cara penyampaian yang
terbilang menggelitik, atraksi sulap ini begitu banyak menyita sorotan
penonton.
Acara
resmi ditutup pukul 00.00 WIB setelah Ragae
Party. Nurul Haqiqi sebagai penanggung jawab pertunjukan mengatakan bahwa
acara berjalan dengan lancar dan sukses.
“Alhamdulillah, acara telah selesai. Terima kasih
kepada Pojok Seni selaku media Patner dan Kotak Kotak ganas, Theatre of the
Blues, Pagi Bening, Hima Prodi Teater, B3mime, Kubu Gadang, Komunitas Teras, K
fresh, Rumah Kemasan, Komunitas Kuflet, Midnight Pro yang telah membantu
menyemarakkan acara ini.”
Kesuksesan
acara ini tak terlepas dari peran penting Sitarongkeng Management sebagai team
penggerak pada perhelatan Branding Senja Kenangan ini. Wadah kesenian yang baru
saja menggeliat ini sukses mengonsep acara Pasar Seni ini dengan rapi dan
matang. Sitarongkeng Management juga berhasil merangkul komunitas-komunitas
independent di Padangpanjang untuk bersatu dalam berkarya demi menyemarakkan
acara Pasar Seni Branding Senja Kenangan ini.
Melihat
respon masyarakat atas kegiatan Pasar Seni ini, sangatlah tergambar jelas bahwa
masyarakat Padangpanjang telah sangat merindukan acara serupa ini. Karena
selama ini, pergelaran kesenian di Padangpanjang hanya terpusat pada ISI
Padangpanjang saja. Semoga kedepannya, acara-acara serupa ini akan terus
diadakan hingga kota Padangpanjang tak hanya dikenal sebagai kota dengan Agama
yang terbina, namun juga dengan kesenian yang kaya dan kreatif. (isi)