Advertisement
Malam Apresiasi Pantomime #2 di Padangpanjang, Sumatera Barat. |
Laporan Malam Apresiasi Pantomime #2 hari pertama.
pojokseni.com - Rabu (3/11/2016), Teater Arena Mursal Esten kembali menjadi tuan rumah sebuah hajatan besar kesenian. Kali ini adalah Malam Apresiasi Pantomim #2, yang menampilkan 7 grup dengan 7 repertoar. Acara yang digelar mulai pukul 20.00 WIB ini dimulai dari beranda Teater Arena.
Pertunjukkan pertama adalah Etnic Percussion, program studi seni karawitan ISI Padangpanjang. Penampilan ini berhasil membuka acara dengan menampilkan komposisi jimbe dengan memasukkan unsur-unsur pantomime. Pertunjukan tersebut dipentaskan di beranda teater arena, sekaligus mengarak penonton untuk masuk ke gedung teater arena.
Open Ceremony MAP#2 dibuka secara resmi oleh Sekertaris Prodi Seni Teater, Enrico Alamo S.Sn,. M.Sn. kemudian disambung dengan pertunjukan dari Flam Percussion dari Prodi Seni Musik ISI Padangpanjang berkolaborasi dengan B3mime. Tidak hanya sampai disitu, penonton kembali disuguhkan pertunjukan repertoar yang pertama dengan judul ‘Ting-Tong’ oleh SpiderMime.
Repertoar ini menceritakan tentang diskriminasi kepada seseorang yang mengelami keterbelakangan mental. Pertunjukan ‘Ting-Tong’ ini begitu mencuri perhatian para penonton. Pada adegan-adegan pertama, para pantomime Spidermime menyampaikan cerita dengan gerak-gerak khas pantomime yang mengundang gelak tawa. Namun semua tawa penonton terhenti, ketika adegan tokoh yang memiliki keterbelakangan mental menghembuskan nafas terakhir.
Repertoar yang menarik juga tersaji pada pertunjukan pantomime selanjutnya. Dengan judul ‘Karena Media’ oleh TarompahMime, ‘Psikopat’ dari BuluketekMime, ‘Apapun Milikku’ oleh Spidermime, ‘Brrr’ oleh Bemcolegasmime, dan ditutup oleh repertoar dari Bemcolegasmime yang bertajuk ‘Dinamit’.
Kisah-kisah yang dihadirkan oleh masing-masing grup pantomime pada malam pertama ini memiliki gagasan yang menarik dengan muatan-muatan filosofis. Uniknya, tak hanya para penampil atau pantomimer yang menggunakan makeup dan kostum khas pantomime. Namun, grup-grup musik yang mengisi acara juga menggunakan makeup dan kostum khas pantomime. Hal ini membuat suasana Teater Arena menjadi bergaya pantomime.
Seluruh penampil, baik pertunjukan musik tetap menggunakan make up pantomime |
Dua Bahasa
Berbeda dengan acara sebelumnya, MAP #2 digelar dengan dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Hal ini disebabkan banyaknya mahasiswa ‘Darmasiswa’ yang berasal dari berbagai Negara yang hadir untuk datang menonton. Para panitia mengambil inisiatif, pembawa acara menggunakan dua bahasa agar semua apresiator yang hadir mengerti dengan ringkasan cerita yang akan ditampilkan pantomimer.
Malam Apresiasi Pantomime #2 di Padangpanjang, Sumatera Barat. |
Ketua B3mime, Frisdo Ekardo. Mengatakan sangat terkejut dan terpukau oleh banyaknya penonton yang hadir. “Ini telah melampaui ekspetasi saya, Terima kasih para apresiator pantomime yang menyempatkan waktunya untuk hadir. Mudah-mudahan mereka tidak bosan dan memutuskan untuk datang kembali besoknya,” kata Frisdo.
Jumat (4/11/2016) malam, giliran 9 repertoar yang akan ditampilkan. Hal yang spesial, karena ada dua orang pantomimer cilik yang akan tampil. Acara akan diakhiri dengan sesi diskusi ringan seputar pertunjukan dan perkembangan pantomime di Indonesia dan khususnya di Sumatra. (isi/mp/pojokseni.com)