Advertisement
Wisata bawah laut di Pulau Tikus, Bengkulu dirusak tangan jahil (foto : Facebook) |
pojokseni.com - Bangsa Vandal, hidup di zaman Romawi Kuno. Bangsa Vandal memiliki kebiasaan yang sangat buruk, antara lain merusak dan menistakan sesuatu.
Untuk "mengenang" sifat tak terpuji bangsa Vandal, disebutlah sifat Vandalisme, yang menggambarkan sifat sering merusak dan menistakan mutu suatu karya seni atau keindahan alam dan lain-lain.
Sekarang, vandalisme terus terjadi. Objek wisata terutama wisata alam adalah objek paling empuk bagi para vandalis ini. Salah satunya terjadi di Provinsi Bengkulu. Pulau Tikus, salah satu objek wisata di daerah ini menawarkan keindahan juga pemandangan bawah laut bagi wisatawan. Namun sayangnya, lagi-lagi para vandalism ini beraksi.
Keindahan alam di Pulau Tikus tersebut, terutama di bawah laut, tampak dicoret oleh tangan-tangan jahil. Ada yang menuliskan nama, ada juga yang menggambar dan lain-lain.
Objek wisata bawah laut di Pulau Tikus Dirusak Tangan Jahil |
Dari foto-foto yang diunggah oleh seorang netizen asal Bengkulu bernama Sucenk Bae, tampak beberapa coretan dan guratan di beberapa titik di objek wisata tersebut.
"Ini satu diantara beberapa kejahatan kepada alam.yg dilakukan para wisatawan di pulau tikus..oleh karna itu kejahatan ini harus dihukum yg tidak tertulis..dengan di Pacarin seumur hidup dan tidak dinikahi.apabila tersangka keberatan maka akan dibawa ke KUA," tulisnya dalam status. (ai/pojokseni.com)