Ngamen, Bertahan Dalam Eksistensi Teater -->
close
Pojok Seni
31 July 2016, 7/31/2016 09:09:00 PM WIB
Terbaru 2016-07-31T14:36:19Z
Beritateater

Ngamen, Bertahan Dalam Eksistensi Teater

Advertisement
Beberapa anggota Teater Air Kota Batu, Malang terlihat 'mematung' di Taman Rekreasi Eco Green Park, Batu, Malang, Jawa Timur. (pojokseni)


Menghidupi Seni dan Dihidupi Seni


pojokseni.com - Beberapa anggota Teater Air Kota Batu, Malang terlihat 'mematung' di Taman Rekreasi Eco Green Park, Batu, Malang, Jawa Timur. Performance art tersebut mengusung konsep bekerja, yang disimbolkan dengan petani dan buruh.

Teater Air sebenarnya sedang 'mengamen' dan menghibur pengunjung. Beberapa aktornya seperti Suharianto, Arif Affandy, Septian, Nanang ardana, Anggun Setiawan, Prasetyo dan Fafa bergantian menjadi pemeran dalam performing art tersebut, setiap hari Sabtu dan Minggu, dalam dua session setiap harinya, siang dan malam. Kadang, beberapa kali high session pada hari Minggu ditambah dengan event yang bersifat parsial.



Menurut Fuad Ali, salah seorang anggota yang berkomunikasi dengan pojokseni.com, hal itu adalah cara untuk bertahan dalam eksistensi berteater. "Diantara menghidupi seni dan dihidupi oleh seni," kata dia.

Dalam performing art berkonsep 'mengamen' tersebut, mereka
kerap muncul dengan konsep yang berbeda. Dengan menggunakan cat make up body painting, mereka berperan fleksibel sesuai permintaan pengunjung. "Konsepnya ngamen, termasuk tujuan hanya menghibur," lanjut Fuad Ali.


Performing Art Teater Air, Kota Batu, Malang, Jatim

Dalam satu tahun, Teater Air Batu Malang menyiapkan satu pementasan untuk ruang idealis mereka. Dengan total pemain yang ada, sebuah pementasan disiapkan dalam jangka beberapa waktu. "Kalau pemain kurang, kita biasanya gelar audisi," tutup Fuad Ali. (ai/pojokseni)

Ads