Advertisement
pojokseni.com - Apakah penggunaan Bahasa Inggris akan mengurasi citarasa dalam tulisan kita? Bagaimana cara mengimbanginya? Adakah batasan yang perlu diperhatikan?
Apa hubungan antara bahasa dan identitas? Apakah penulis Indonesia yang menulis dalam Bahasa Inggris tidak layak dipertimbangkan karyanya dalam khasanah kesusastraan Indonesia?
Bukankah cerita yang baik tidak dinilai dari bahasa apa yang digunakan, melainkan penggunaan bahasa serta konteks bahasa dan identitas cerita itu sendiri? Dan, pertanyaan terakhir: kenapa Bahasa Inggris?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab dalam diskusi singkat di Museum Nasional, 30 Juli 2016 mendatang, pukul 15.00 WIB. Diskusi tersebut digelar oleh The Jakarta Post Writing Centre.
Kegiatan bertajuk Writer' Series ini adalah ajang tahunan yang mengajak para penulis, calon penulis, dan pembaca untuk bersama-sama membuka ruang baru bagi mereka-mereka yang ingin mendalami bidang kepenulisan kreatif dalam bahasa internasional, Bahasa Inggris.
Acara ini nantinya akan dibagi menjadi dua, yakni Creative Writing Workshop dan Up Close and Personal : An Intimate Conversation. Dalam kesempatan kali ini, Writer' Series akan mendatangkan Xu Xi, seorang penulis, editor dan pengajar bidang kepenulisan Asia-Amerika yang sudah malang-melintang di dunia sastra. Selain itu, juga akan hadir Maggie Tiojakin, sebagai pembicara.
Bahan diskusi utama dalam kegiatan ini adalah tantangan, keindahan serta pentingnya bagi kita untuk menulis dalam Bahasa Inggris agar dapat memperkuat daya saing sastra lokal di pasar internasional. Selain itu, juga akan membahas pentingnya menjaga rasa dan budaya dalam kepenulisan berbahasa asing; serta peran Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam khasanah kesusastraan lokal.
Tertarik mengikuti kegiatan ini, silahkan mendaftarkan diri lewat Jasmine/Mona melalui email writing@thejakartapost.com. (ai/pojokseni.com)