Banda Aceh Sukses Jadi Tuan Rumah Temu Penyair Internasional -->
close
Pojok Seni
18 July 2016, 7/18/2016 08:30:00 PM WIB
Terbaru 2016-07-18T13:31:08Z
BeritaSeni

Banda Aceh Sukses Jadi Tuan Rumah Temu Penyair Internasional

Advertisement


pojokseni.com - Kota Banda Aceh sukses menghelat acara Temu Penyair Nasional yang berlangsung sejak 15 hingga 18 Juli 2016. Acara tersebut adalah ajang silaturahmi penyair dari 8 negara.

"Silaturahmi tersebut juga bertujuan untuk merekam suasana kedamaian Aceh pascakonflik, juga mengenalkan situs kebudayaan, jejak tsunami dan keindahan alam Aceh," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Reza Fahlevi, M.Si

Acara tersebut, lanjutnya, juga sangat penting untuk membangun semangat sastra di Aceh dan Nusantara. Sebab, sastra Aceh dan Nusantara juga sudah pernah hadir dan menghiasi lembaran peradaban dunia.

Acara yang sudah dipersiapkan sejak awal April 2016 lalu ini menghadirkan utusan dari Republik Iran, Korea Selatan, Mexico, Jepang, Thailand, Singapura, Malaysia, Burnai Darussalam dan tuan rumah Indonesia. Acara ini juga ditujukan untuk merekonstruksi peradaban dibidang seni budaya, khususnya dunia kepenyairan dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan peradaban dunia.

Informasi terhimpun pojokseni.com, cara Temu Penyair 8 Negara ini dihiasi dengan berbagai kegiatan, antara lain seminar internasional, peluncuran buku antologi puisi tunggal karya peserta Temu Penyair, bedah buku, apresiasi dan ekspresi karya, city tour serta ziarah budaya di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Selain itu, acara ini juga diwarnai dengan peluncuran 27 buku puisi. Antara lain dari penulis puisi asal Malaysia, Prof Siti Zainon Ismail, yakni "Puisi Putih Sang Kekasih" dan "Surat dari Awan". Sedangkan penyair Malaysia lainnya, Rosmiaty Shaari meluncurkan buku puisi berjudul "Daun Nan Bercinta".

Anie Din, asal Singapura juga menerbitkan buku antologi puisi berjudul "Bahtera Besar Siapa Punya". Prof Yang Seung Yoon asal Korea menerbitkan buku berjudul "Spirit Budaya Korea". Selain itu masih ada penyair lain seperti Maman S Mahayana, Mahwi Air Tawar, Ahmadun Yosi Herfanda, Isbedy Stiawan ZS, Fakhrunnas Jabar dan Ramayani Riance.

Selanjutnya masih ada Dino Umahuk, Arsyad Indradi, Ibnu Mahyudi, Ika Mustika, Kunni Masrohanti, Sastri Bakri dan Rudi Fofid Dkk. Ditambah lagi dengan buku dari beberapa penyair Aceh. (ai/pojokseni.com)

Ads