Advertisement
Kisah Romantis Pasangan Senja di Kuburan |
Mengisahkan tentang percakapan sepasang suami istri di area perkuburan. Suami istri yang telah menginjak usia senjanya ini membicarakan tentang hal-hal yang lucu dan juga aneh. Seperti mempertanyakan dimana mereka akan dikubur, bagaimana bentuk nisannya kelak, masalah pekerjaan, makan malam dan bahkan tentang angan-angan kemegahan duniawi.
Namun, David Champton tak hanya menghadirkan dialog-dialog tanpa makna. Sebuah kesadaran akan kematian. Dan ambar sebagai sutradara berhasil menyampaikan makna tersebut dengan baik.
Selain itu Ambar Febriani juga menawarkan unsur kebaruan dalam garapannya. Ia encoba mereinterpretasikan naskah tempat istirahat. Dimana pada garapan-garapan Tempat Istirahat sebelumnya, hanya mengisahkan tentang sepasang orang tua yang tengah melewati kuburan. Kemudian munculah percakapan-percakapan tentang kematian. Dalam garapan Ambar, ia membuat tokoh Kakek telah meninggal. Jadi percakapan antara Kakek dan Nenek merupakan pembicaraan sepasang kekasih yang berada dalam dunia yang berbeda.
Kisah Romantis Pasangan Senja di Kuburan |
Alhasil, sebuah suasana baru hadir tentang pertemuan mereka yang terpisah ketika senja berganti malam. Sebuah kenyataan bahwa tokoh nenek yang telah lebih dulu ditinggalkan suaminya. Kesedihan itu benar-benar dirasakan oleh penonton. Terlebih ketika tokoh nenek mengatakan ia membawa rendang ayam kesukaan suaminya. Menurut Ambar, proses naskah berjalan selama 4 bulan.
"Tokoh nenek diperankan oleh Riza Risdanty tokoh kakek diperankan oleh Yayan Hidayat," katanya
Disisi lain, seorang penonton, Pandi Mirdianto menyatakan bahwa pertunjukan yang berdurasi selama 45 menit banyak menghadirkan kejutan.
"Awalnya saya kira pertunjukannya menyerampakan, ketika adegan awal tokoh kakek berdiri diatas kuburan. ternyata ceritanya sangat romantis," tutup Pandi. (ikhsan/pojokseni)