Advertisement
Pertunjukan drama "Operasi" di Padangpanjang |
Kali ini, giliran naskah "Operasi" karya Putu Wijaya yang dipentaskan dibawah arahan Widya Marvicessia. Pertunjukan berdurasi 45 menit tersebut dikemas secara menarik.
Naskah ini mengisahkan tentang seseorang pasien yang datang ke sebuah klinik, untuk meminta wajahnya dihancurkan. Tujuannya hanya satu, agar ia berbeda dengan orang lain.
Namun, Widya membawakan secara karikatural sehingga setiap adegan memberikan kegelian bagi penonton. Beruntung, setiap aktor juga mampu membawakan konsep Widya secara baik, lewat gestur dan warna vokal.
Spectacle-spectacle terasa sangat tergarap. Hal itu menyebabkan tawa penonton selalu meledak dengan kejutan-kejutan yang dihadirkan di beberapa adegan.
Satu adegan menarik, ketika dihadirkan siluet ruang oprasi. Tidak hanya pasien yang memiliki sakit-sakit yang aneh tetapi juga, dokternya ketika mengoprasi menggunakan peralatan yang aneh-aneh juga. Seperti gergaji, palu, penggaris dan alat bangunan lainnya.
Ditengah adegan, ketika sang dokter menyombongkan prestasinya, tiba-tiba munculah pasien-pasien yang telah sembuh tadi berjalan bak model yang sedang catwalk.
Sayangnya, pertunjukan ini terkesan antiklimaks. karena persoalan dalam naskah tertindi oleh kekonyolan-kekonyolan yang dihadirkan. Meskipun penonton terhibur. Namun, mereka pulang tanpa membawa apa-apa, atau tidak berkesan. Seperti makan permen, manis saat dikunyah, namun hilang tidak berbekas setelah habis.
"Tapi pertunjukannya gokil, kejadian yang paling menggelikan yakni ketika di klinik," kata Alba Sani, seorang penonton. (ikhsan/pojokseni)