Advertisement
pojokseni.com - Aksi unjukrasa mahasiswa di IAIN Raden Intan Lampung, Jumat (20/5/2016) berlangsung ricuh.
Akibatnya sempat terjadi bentrok antara aparat dengan pihak mahasiswa yang mengakibatkan 8 orang luka-luka, termasuk diantaranya seorang mahasiswa yang menderita cidera di kakinya. Sementara itu, empat orang mahasiswa ditahan lantaran memiliki senjata tajam.
Awalnya, seperti dimuat beberapa media lokal Lampung, sebanyak ratusan mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung Rektorat IAIN Raden Inten Lampung. Selanjutnya, beberapa pengunjuk rasa melakukan sweeping kedalam gedung, kemudian memanjat gedung untuk mengibarkan bendera beberapa komunitas kampus.
(BACA JUGA : DUA HARI MOGOK MAKAN, REKTORAT TAK JUGA MAU MENEMUI MAHASISWA INI)
Seperti dilansir dari Lampost.co, beberapa mahasiswa kemudian menyegel beberapa gedung fakultas, memaksa dosen yang berada diruangan untuk keluar dan membakar ban. Akhirnya, setelah ada beberapa pengunjuk rasa yang memecahkan kaca jendela, massa pengunjuk rasa dan aparat keamanan yang terdiri dari polisi dan satpam kampus terlibat bentrok.
(Baca Juga : Dibekukan, UKM Seni Budaya Islam IAIN Raden Intan Lampung Gelar Unjuk Rasa)
Massa bubar seketika, namun polisi berhasil menahan empat orang mahasiswa yang diduga sebagai provokator dalam aksi tersebut. Sementara itu, keterangan dari Teater Nol UKM SBI yang ditulis lewat akun Facebook, sebanyak 8 orang anggota mereka mengalami luka-luka.
"Salah satunya, sahabat kami Pupung mengalami patah kaki, dimana keadilan bagi kami," tulis mereka.
Sementara itu, Rektor IAIN Raden Intan Lampung, Prof M Mukri menyatakan bahwa tindakan para mahasiswa itu sudah mengarah ke tindakan anarkis. Oleh sebab itu, pihaknya akan melaporkan tindakan tersebut ke pihak berwajib.
"Ini negara hukum, bukan negara memaafkan," katanya.
Sementara itu, Kasat Intel Polresta Bandar Lampung, Kompol Andik Purnomo Sigit menegaskan bahwa aksi para mahasiswa sudah tidak murni lagi. Mereka disusupi oleh oknum yang memang ingin berbuat anarkis. Sebagai barang bukti, lanjutnya, ditemukan sejumlah senjata tajam hingga bensin dari para pengunjuk rasa.
"Harusnya, semua kegiatan yang dilakukan mahasiswa ada laporan yang jelas," katanya. (ai/pojokseni)