12 Kelompok Seni Seluruh Sumbar Unjuk Gigi di Pantai Gondoria -->
close
Pojok Seni
19 May 2016, 5/19/2016 07:06:00 PM WIB
Terbaru 2016-05-19T12:06:21Z
Beritaevent

12 Kelompok Seni Seluruh Sumbar Unjuk Gigi di Pantai Gondoria

Advertisement
Kelompok seni tampil di Pantai Gondoria
pojokseni.com - Sebanyak 12 kelompok seni, perwakilan dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Barat unjuk gigi dalam gelaran Festival Kesenian Tradisional Minangkabau se-Sumatera Barat di Pantai Gondoria, Kota Pariaman, tanggal 15 Mei 2016 lalu. Acara digelar selama satu hari ini, diselenggarakan oleh BKKBN bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pariaman.

Dalam acara tersebut, hadir sebagai dewan juri antara lain Mak katik, seorang seniman tradisional dan dosen seni di Universitas Andalas. Juri ke dua yaitu Zulkifli, S.Kar,. M.hum, salah seorang dosen Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Acara resmi dibuka oleh Wali kota Pariaman bapak Dr. H.Muklis Rahman, MM. 






Para pemenang dalam Festival Kesenian Sumatera Barat

Pengumuman pemenang, Juara ke lima diraih oleh Pasaman Barat dengan membawakan “Ronggeang”, juara ke empat Kabupaten Limo Puluh Kota membawakan “Saluang dendang”. juara tiga diraih oleh Kota Padangpanjang membawakan randai dengan naskah “Sabai Nan Aluih”. Juara 2 diraih oleh Kabupaten Agam membawakan “Indang Tuo” dan juara pertama berhasil diraih oleh tuan rumah, Kota Pariaman membawakan naskah “Upiak Molai”.



Yang mencuri perhatian adalah peserta nomor urut dua, Kota Padangpanjang. Mereka merekontruksi ulang naskah Sabai Nan Aluih dengan memasukkan unsur Keluarga Berencana. Naskah tragedi ini menjadi sangat sarat makna keluarga yang terkandung.

Proses terbilang  sangat singkat. Karena kontingen dari padangpanjang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mematangkan konsep. Ricky Mairizon, pemain sekaligus konseptor pertunjukan dari Padangpanjang mengatakan, para pemain yang dibawanya adalah orang-orang yang telah berkompeten dibidangnya.

“Dengan naskah yang telah diadaptasi ulang, untungnya proses berjalan lancar meskipun membutuhkan waktu yang cukup singkat. Untungnya para pemain adalah orang-orang yang telah biasa bermain randai. Mereka kebanyakan merupakan mahasiswa jurusan Teater dan Tari di ISI Padangpanjang” katanya.

Ricky juga menambahkan bahwa proses ini juga sangat ditopang oleh Divisi Tradisi Himpunan Mahasiswa Seni Teater. “Divisi Tradisi sangat berperan penting dalam berjalannya proses ini. Alhamdullilah kami bisa mendapatkan tempat ketiga di festival ini,” tambah Ricky.

Ricky menambahkan, ini merupakan prestasi ketiga yang dicapai oleh Divisi Tradisi HIMA Teater di awal tahun 2016 ini. sebelumnya mereka juga pernah meraih juara kedua di acara Lomba Tari Kreasi yang diadakan di STKIP Padang dan Juara Pertama lomba Randai di Taman Budaya Padang. (ikhsan/pojokseni)

Ads