Advertisement
Dr Citra Aryandari, sumber : UGM |
pojokseni.com - Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta, DR Citra Aryandari dicabut haknya sebagai dosen sejak akhir Januari 2016 lalu, lantaran menganut aliran postmodern. Hal itu dianggap tidak sesuai dengan Visi Etnomusikologi, Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Jogjakarta.
Akibatnya, Citra juga kehilangan haknya untuk mengajar, menjadi dosen wali hingga mendampingi mahasiswanya di jurusan Etnomusikologi. Melalui kuasa hukumnya, Daru Supriono, dosen tersebut berencana menggugat dekan FSP ISI Jogjakarta ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait pemberhentian dirinya.
Selain itu, dikatakan juga oleh Daru Supriono, penyebab diberhentikannya Citra karena materi yang diajarkan menjurus ke postmodern. Sedangkan visi dan misi FSP tersebut adalah tradisi.
"Padahal, menurut kami, apa yang diajarkan tersebut demi mengikuti standar internasional dan menambah pengetahuan mahasiswanya," terang Daru Supriono.
Daru Supriono menambahkan, Citra sudah mengajar sebagai dosen di Jurusan Etnomusikologi sejak 2006 dan sudah berstatus sebagai pegawai Negeri Sipil (PNS). (ai/pojokseni)