Advertisement
pojokseni.com - Salah satu artikel di portal berita liputan6.com menyebutkan bahwa kuliah di jurusan teater dan Seni rupa akan membuat miskin.
Dalam artikel tersebut, menyebutkan bahwa kuliah akan membutuhkan banyak biaya, sehingga harus memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin.
Artikel tersebut menyebutkan lima jurusan kuliah yang bahkan akan membuat lulusannya menjadi miskin. Asumsi miskin tersebut diakumulasikan dengan total gaji atau pendapatan selama satu bulan.
Kelima jurusan tersebut, antara lain Konseling, pendidikan guru TK (PGTK), pendidikan guru luar biasa (PGLB) serta dua jurusan seni, yakni Seni Rupa dan jurusan Drama dan Teater. Berikut kutipan yang tim pojokseni.com ambil dari artikel tersebut. Untuk jurusan Drama dan Teater disebutnya : "Ditujukan untuk menjadi aktor dan aktris, sementara saat kuliah, anda justru akan belajar mengenal karya teatrikal. Meski terdengar mudah, tapi ternyata jurusan tersebut menguras banyak waktu para mahasiswa. Setiap ada pertunjukan, para siswa kekurangan waktu bebas.
Sayangnya, kini banyak pegiat seni yang menggelar pementasan bukan untuk uang, tapi semata demi rasa cintanya pada seni. Tak heran, jika lulusan dari jurusan tersebut sulit untuk menjadi kaya.
Sementara untuk seni rupa, tertulis diweb tersebut bahwa mahasiswa jurusan itu, dapat menjelajahi dunia dengan kreativitas yang dimilikinya. Bahkan setelah lulus, pekerjaannya terbilang sangat fleksibel. Sayang sekali, para lulusan jurusan ini seringkali bergaji rendah.
Nah, inti dari artikel tersebut, dikatakan kalau mahasiswa Jurusan Teater atau Seni Rupa sebagai mahasiswa yang salah pilih jurusan. Sayangnya, artikel itu lebih menggambarkan kekayaan sebagai materi, bukan kreatifitas, karya, passion, atau lainnya.
Pojokseni.com berharap, artikel yang dimuat di situs liputan6.com kemudian dimuat ulang oleh blog pendidikanindonesia.com dan situs lainnya tersebut tidak mematahkan semangat juang para mahasiswa yang sedang menimba ilmu dijurusan tersebut. Seni juga adalah kekayaan batin, intelektual dan tak ternilai harganya. Saat seni dihargai, tentu bukan tidak mungkin para seniman akan menjadi kaya materi. (net/pojokseni)