Advertisement
pojokseni.com
– Seperti dilansir pojokseni.com sebelumnya, Teater Jengkal asal Provinsi
Bengkulu berencana akan mementaskan pertunjukan teater berjudul “Fatmawati”
karya/sutradara Rekho Penyo.
Pementasan yang bekerja sama dengan Komunitas
Kelompok Pojok Bulungan ini rencananya akan digelar pada hari Sabtu (16/4/2016)
mendatang di Gedung Teater Tertutup (GTT) Taman Budaya Bengkulu dan dilanjutkan
pada hari Selasa (26/4/2016) di Gedung Auditorium Bulungan GRJS Jakarta Selatan
pukul 19.30 WIB.
Penampilan
yang diikutkan dalam Parade Teater Nusantara 2016 ini mengkritisi fenomena yang
terjadi di Indonesia, dewasa ini. Menurut Teater Jengkal, makna dan harapan
dari Merah dan Putih dalam bendera Indonesia sudah melenceng jauh dari yang di
harapkan. Merah berarti Berani dan Putih berarti Suci, yang berarti Merah Putih
adalah keberanian yang dilandasi dengan niat yang suci, berkorban jiwa dan raga
untuk seluruh bangsa dan semua yang ada didalamnya. Namun pada kenyataannya,
Berani dan Suci itu hanyalah sebuah kata, kata yang hanya sebatas kata, kata
yang hanya di ucapkan, diingat namun tidak di laksanakan dengan hati yang suci.
“Tidak
ada yang berani mengatakan akan mengorbankan jiwa dan raganya untuk negeri ini
dengan hati yang suci, semuanya berdasarkan kepentingan untuk kekuasaan,
jabatan, kemenangan dan kekayaan. Semuanya melakukan pembenaran untuk sebuah
kesalahan yang dilakukan, pembelaan dan menyelamatkan diri masing-masing.
Keberanian di zaman saat ini bukanlah sebuah keberanian yang tulus,” kata
anggota Teater Jengkal, Dimas Eka Putra pada pojokseni.com.
Konsep
pertunjukan yang disajikan dalam pertunjukan ini secara umum menggambarkan
kebudayaan yang ada di Indonesia dan terkhususnya di Provinsi Bengkulu.
Diantaranya lagu tradisional seperti Yo
Botoy Botoy dan pencak silat
daerah Rejang. Seni Tradisi Indonesia memiliki kekuatan magis yang dengan
sendirinya memberikan kesan mendalam. Kekayaan budaya Nusantara menjadi
inspirasi utama dalam pemilihan warna disetiap adegan.
Sementara
itu, ketua Teater Jengkal, Andika Eri Putra menyatakan bahwa pertunjukkan ini
akan diperankan oleh para pelajar dan mahasiswa/mahasiswi yang tergabung dalam
Sanggar Seni Teater Jengkal. Andika menambahkan, ini merupakan pentas perdana
mereka setelah melalui rangkaian diklat yang telah dilaksanakan pada tanggal
17-18 Oktober 2015.
“Ini
salah satu proses penilaian bagi mereka sebelum menjadi anggota tetap Teater
Jengkal,” tutup Andika Eri Putra. (isi/pojokseni)