Ini Alasan Kenapa Lagu "Garuda di Dadaku" Jadi "Hits Nasionalisme" -->
close
Pojok Seni
14 March 2016, 3/14/2016 11:58:00 PM WIB
Terbaru 2016-03-14T16:58:59Z
BeritaMusikResensi

Ini Alasan Kenapa Lagu "Garuda di Dadaku" Jadi "Hits Nasionalisme"

Advertisement

pojokseni.com - Anda pasti sudah sangat familiar dengan lagu berjudul "Garuda di Dadaku" karya Choki, Eno dan Bagus yang tergabung dalam Band Alternatif Indonesia, Netral.

Lagu ini merupakan soundtrack dari film berjudul sama, yang menceritakan tentang perjuangan seorang anak untuk mencapai cita-citanya menjadi pemain bola. Tidak hanya sampai situ, ia juga bercita-cita untuk mewakili tim sepakbola Indonesia dalam event internasional.

Film tersebut cukup mendulang hasil positif, namun lagu Garuda di Dadaku jauh lebih berhasil. Lagu tersebut menjadi hits yang menggambarkan semangat nasionalisme. Selain itu, lagu tersebut juga berkumandang ketika timnas Sepak Bola Indonesia tengah bertanding. Kenapa lagu yang mengalih lirikkan lagu daerah asal Papua, Apuse tersebut bisa sedemikian hits? Ini jawabannya, versi pojokseni.com :

1. Sangat Indonesia!

Pilihan tiga musisi yang tergabung dalam band Netral untuk mengalih lirikkan lagu Apuse, menjadi bagian dari lagu 'Garuda di Dadaku' tersebut sangat tepat. Pertama, karena dari lagu daerah, maka lagu tersebut sangat Indonesia. Selain itu, hampir seluruh rakyat Indonesia hafal intonasi lagu tersebut, ditambah dengan lirik yang mudah dihafal menjadikan lagu ini menjadi begitu fenomenal.

2. Ketukan Pembangkit Semangat

Eno Netral
Seluruh musisi tahu, bahwa Eno Netral adalah salah satu drumer yang diperhitungkan di Indonesia. Dengan skill di atas rata-rata, aksi Eno dalam mengatur ketukan band Netral selalu menjadi perhatian. Terutama untuk lagu Garuda di Dadaku, ketukan 'brutal' Eno menjadi salah satu faktor mengapa lagu ini membangkitkan semangat.

3. Rhytm Kaya Nada

Choky Netral

Rhytm dari lagu tersebut terasa begitu megah dan full. Padahal, dalam band itu hanya terdiri dari tiga orang dan tanpa pemain additional. Dalam hal ini, permainan gitar dan riff-nya Choky perlu diacungi jempol. Sama seperti Eno, Choky juga memiliki skil diatas rata-rata. Rhtym yang dibuatnya untuk mengiringi Bagus bernyanyi begitu kaya nada dan sedikit sulit dimainkan bagi gitaris pemula. 

4. Suara Vokalis Lantang

Bagus Netral

Setelah drummer dan gitaris, bassis sekaligus vokalis band ini, Bagus juga perlu diacungi jempol. Memainkan bass sambil bernyanyi, tentu bukan perkara yang mudah. Namun, Bagus bisa memainkan perannya dengan baik. Pesan dari lagu tersebut secara gamblang disampaikannya melalui suaranya yang lantang.

5. Momentum Tepat

Film tersebut dirilis sebelum AFF atau liga sepak bola negara Asean tahun itu. Saat itu, Alfred Riedl membawa Bambang Pamungkas dkk mengusung target penting yakni menjadi juara 1. Perjalanan mereka berjalan mulus, sebelum akhirnya dikandaskan oleh Malaysia di final. Namun, lagu milik Netral yang dirilis sebelum itu terus mengawal laga Indonesia, dari awal babak penyisihan sampai Final. Selanjutnya, beruntun, mulai dari pertandingan futsal sampai Bulu tangkis, lagu ini terus mengudara.

Jadi, terus cintai karya dalam Negeri. Band semacam Netral ini, punya karya yang bagus, skill pemain diatas rata-rata, serta berkualitas. Tentu, apresiasi dari warga Indonesia dapat membuat mereka mampu menciptakan karya lain yang bagus. (ai/pojokseni)

Ini dia video dari lagu Garuda di Dadaku milik Netral tersebut.



Ads