Advertisement
pojokseni.com - Komunitas Fieldtrip Performing Art berencana untuk menampilkan teror yang menimpa negeri Indonesia lewat sebuah pertunjukan. Lewat Press Rilis ke pojokseni.com, komunitas ini menyampaikan bahwa mereka akan menuangkan renungan kegelisahan mereka dalam wujud sebuah pemanggunganTeater berjudul PATLARI yang ditulis dan di sutradarai oleh Abimanyu Prasastia Perdana (pendiri dan penggerak Fieldtrip Performing Art).
"Ada-ada saja peristiwa yang terjadi di negara kita tercinta ini, beragam cerita yang bisa disaksikan lewat Media Elektronik, Media cetak, dan sosial media seperti tumpang tindih tanpa filter dan cenderung kebelinger. Banyaknya peristiwa menginspirasi sekelompok anak manusia berjiwa muda yang tergabung dalam Fieldtrip Performing art," kata seorang anggota komunitas ini, Ita Lufiana lewat email pada pojokseni.com
Fieldtrip Performing art nantinya akan membawakan Lakon berjudul PATLARI. Kisah yang diceritakan lewat "Patlari" adalah tentang sebuah keluarga yang salah satu anggota keluarganya akhirnya menjadi seorang teroris dan menganut paham yang menyimpang.Sebuah sudut pandang paling mikro dari peristiwa terorisme dan hilangnya orang-orang yang diduga menganut paham menyimpang dari ideologi negara.
Dalam Lakon PATLARI, Fieldtrip Performing Art memadukan konsep Pertunjukan Ranggung (seni pertunjukan dari daerah Rengat Indragiri Hulu, Riau) dimana antara pelaku (pemeran) dan pemusik dijadikan satu panggung. Menariknya para pemain musik juga ikut berperan dalam lakon tersebut.
Pemanggungan ini akan digelar di 3 kota yaitu pada 2 April 2016 di Taman Budaya Surakarta dalam acara Hari Teater Dunia, 11 April 2016 di Cirebon dalam Cirebon Theatre Festival 2 dan 13 April 2016di Rumah Kita Gubug Willis Desa Kadubage, Kuningan Jawa Barat. Selain itu juga Fieldtrip Performing Art akan membawa lakon PATLARI di Yogyakarta dan beberapa kota di Indonesia dan Malaysia.
"Lakon PATLARI akan mengedukasi kita betapa peran komunikasi dalam keluarga sangat penting untuk mencegah kita pada paham yang menyimpang dari ideologi negara kita tercinta," terang Ita Lufiana. (ai/pojokseni)
Sinopsis "PATLARI":
Teror itu datang lagi setelah beberapa waktu sirna seperti ditelan bumi, menyerang kota yang makin sibuk dari hari ke hari.
Tapi, ah siapa peduli !? Toh ada peristiwa lain untuk menutupi, dari kisah korupsi sampai racun didalam kopi.
Dari peristiwa yang kelam dan banyaknya kasus yang ditangani secara buram, mari kita tengok lebih dalam. Sebuah keluarga kecil yang bercengkrama diawal malam, masing-masing punya masalah terpendam layaknya api dalam sekam.
Patlari…! Ah, Patlari ! seharusnya kau bisa berkomunikasi dengan berdiskusi dan memandang setiap kesedihan tidak hanya pada satu sisi. Mungkin dengan seperti itu guna hidupmu akan lebih berisi.
Para pelaku :
Didik Saputro
Ita Lufiana
Ikhwanush Shafa
Maryo Victor wangelamo
Edo Aprizona Putra
Andi fikar alam
Destia wiyos andan asri