Advertisement
Sekelompok Ormas membubarkan pementasan monolog "Tan Malaka" di Bandung |
Hal itu dibenarkan oleh penulis naskah, Ahda Imran. Ia bahkan mengakui bahwa berbagai ormas sudah mengirimkan ancaman agar pementasan itu dibatalkan.
Kemudian, pada malam pementasan tersebut, sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai anggota FPI datang dan membubarkan paksa acara tersebut.
Alasan dari ormas tersebut adalah, ada indikasi komunis dalam pementasan tersebut. Sementara itu, Ahda Imran menyayangkan tindakan dari ormas tersebut. Ia bahkan menyerahkan naskah tersebut untuk dibaca dan dipelajari oleh ormas yang membatalkan acara ini.
"Mereka bilang ini adalah komunis, Tan Malaka adalah komunis, tapi mereka belum baca naskah," kata Ahda Imran, dilansir dari Pikiran Rakyat.
Ahda Imran melanjutkan, pementasan ini tidak terkait dengan ideologi tertentu. Hanya menceritakan tentang seorang tokoh dalam kemerdekaan Indonesia, yakni Tan Malaka. Namun, pementasan ini dianggap sebagai bagian dari Belok Kiri Festival.
"Kami bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan Belok kiri Festival," tambah Ahda Imran.
Hingga saat ini, anggota Ormas tersebut masih melakukan aksi di IFI. Sejatinya, pementasan Monolog ini digelar di galeri IFI selama dua hari, yakni Rabu dan Kamis (23 - 24 Maret 2016). Dari rencana awal, pementasan ini seharusnya digelar pada pukul 19.30 WIB.
(baca : Tan Malaka Hidup Kembali di Bandung)
Informasi terhimpun pojokseni.com, sempat diadakan diskusi dengan pihak Ormas yang dimediasi oleh petugas kepolisian resort setempat. Namun, meski ada sekitar 20 orang berada di dalam gedung IFI sambil terus melakukan aksi, tercatat hanya ada dua orang polisi yang berjaga di gedung tersebut. (ai/pojokseni)