Advertisement
Lukisan Pangeran Diponegoro |
pojokseni.com - Ada hal mengejutkan dalam buku tulisan karya Peter Brian Ramsey Carey, seorang sejarawan asal Inggris. Sejarawan asing tersebut sudah mendedikasikan dirinya selama lebih dari 30 tahun untuk meneliti tentang Pangeran Diponegoro, dan Perang Jawa (1825-1830). Selain perang, ia juga menceritakan secara rinci dan detail tentang Pangeran Diponegoro tersebut.
Peter Brian Ramsey Carey |
Informasi terhimpun pojokseni.com, dari tulisan yang dibukukan dalam buku berjudul "The Power of Prophecy" ini, Peter Carey menceritakan bagaimana heroiknya Pangeran Diponegoro, ketika mencoba mengusir Belanda. Diceritakan juga bagaimana rakyat saat itu bersatu padu mengumpulkan tenaga dan senjata semampunya untuk melawan Belanda. Tentu cerita tersebut sudah sering dibaca lewat buku sejarah.
Ada hal menarik yang dikisahkan oleh Peter Carey dibaca oleh pojokseni.com. Ia menyebutkan bahwa Pangeran Diponegoro memiliki kelemahan, dalam urusan perempuan. Kebetulan sekali, pangeran Diponegoro, berdasarkan pendapat para pejabat dan perwira Belanda tempo dulu, disebut memiliki wajah yang cukup tampan. Hal itu tentu membuat banyak perempuan yang tergoda, dan diakui oleh Pangeran Diponegoro sendiri bahwa ia juga mudah tergoda perempuan.
Ulasan Media Cetak Nasional tentang Peter Carey |
Hal itu tentu saja menyebabkan banyak kerugian. Salah satunya, pasukan Pangeran Diponegoro kalah ketika bertempur melawan Belanda di Gowok (15 Oktober 1826). Sebabnya, ia tidur dengan seorang perempuan Tionghoa yang mereka jadikan tawanan perang, sebelum pertempuran. Hal itulah yang disebut membuat mereka lengah, sehingga menderita kekalahan.
Penangkapan Diponegoro |
“Salah satu kelemahan dari Diponegoro adalah sering tergoda perempuan. Jadi saya rasa di balik heroismenya yang memang luar biasa, dia tetaplah manusia biasa,” kata Peter Carey.
Sejarah mencatat bahwa Diponegoro memiliki tujuh orang istri, belum termasuk selir. Dituturkan oleh Residen Manado, Pietermaat (seperti yang ditulis oleh Peter Carey) dari ketujuh istrinya, hanya Raden Ayu (RA) Ratnaningsih saja yang menemaninya di pengasingan di Manado. Bahkan, beberapa sumber juga menyebut bahwa tertangkapnya Diponegoro dikarenakan adanya adanya perempuan, dengan modus mengajak berunding.
Tentang Anggur, Diponegoro baru mulai gemar minum-minuman tersebut sejak dipengasingan. Ditulis bahwa anggur kegemaran Diponegoro merek Constantia, yang didatangkan dari Cape Town, Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Tidak hanya Diponogoro, raja-raja dan kaisar dari berbagai belahan dunia juga menyukai anggur jenis ini. Diponegoro biasa minum-minuman tersebut bersama orang-orang Eropa di pengasingannya.
Meskipun demikian, disebutkan juga bahwa minum anggur bukanlah kebiasaan yang berlebihan bagi Diponegoro, melainkan hanya beberapa kali. Diponegoro disebut punya tafsir sendiri soal larangan minum anggur dalam Islam. Dia berpendapat, meminum anggur putih yang diberikan orang Eropa tidak bertentangan dengan Alquran, karena orang Eropa meminum anggur putih yang manis itu sebagai “obat penawar” bila mabuk anggur merah.
Data lainnya menyebutkan bahwa Diponegoro adalah orang yang dingin. Dia memiliki abdidalem, yakni Roto dan Bantengwareng. Untuk makanan, Diponegoro menyukai roti putih dan kentang goreng. Ia juga seorang perokok dan penyirih. (@pojokseni)