Tolak Kriminalisasi Sastrawan, Dukungan #SaveSaut Terus Mengalir -->
close
Pojok Seni
12 January 2016, 1/12/2016 12:51:00 AM WIB
Terbaru 2016-01-11T17:51:41Z
ArtikelBeritaSastra

Tolak Kriminalisasi Sastrawan, Dukungan #SaveSaut Terus Mengalir

Advertisement
Dukungan dari Aliansi Sastra Kendal
pojokseni.com - Dukungan terhadap sastrawan yang terseret ke ranah hukum, Saut Situmorang terus mengalir. Beberapa acara yang ditujukan untuk mendukung Saut digelar dibeberapa titik, mulai dari Jogjakarta hingga Jawa Timur. Selain itu, hastag #SaveSaut juga bertebaran di dunia maya sebagai bentuk dukungan kepada sastrawan berambut gimbal itu. 
Tolak Kriminalisasi Sastra

Sedikit kembali kebelakang, kasus ini bermula dari terbitnya buku berjudul "33 Sastrawan Paling Berpengaruh di Indonesia" yang memancing gelombang protes dari kalangan sastrawan Indonesia. Tentu saja, karena ada nama Denny JA yang dianggap para sastrawan tidak berkompeten di dunia sastra malah termasuk salah satu sastrawan berpengaruh. Sedangkan nama-nama seperti Sitok Situmorang, Iwan Simatupang dan sederet sastrawan Indonesia lainnya malah tidak masuk dalam kategori tersebut. Denny JA dituding menggunakan uangnya untuk menyuap tim 8 (tim penyusun buku kontroversial tersebut) agar namanya ikut masuk kedalamnya.

Buntutnya, Fatin Hamammah yang juga dituding terlibat dalam proyek penerbitan buku tersebut ikut terkena imbasnya. Fatin yang dianggap 'makelar' dalam penerbitan tersebut juga mendapat kritik pedas, termasuk dari Saut Situmorang. Beberapa kata-kata kasar, seperti 'Lonte Tua' dan 'Bajingan' dilontarkan kepada Fatin. Hal itulah yang kemudian dilaporkan Fatin sebagai bentuk pelanggaran HAM dan UU ITE. Bahkan, kasus tersebut dianggap sebagai 'Pelecehan seksual secara verbal' yang menyeret Saut ke ranah hukum. 
Setelah itu, babak baru dari kasus ini dibuka. Sastra dilawan secara hukum memang tidak masuk akal. Apalagi, konteksnya adalah pelecehan terhadap sastra dilakukan lebih dulu, daripada "pelecehan seksual secara verbal" tersebut. 

Pembacaan puisi dalam acara Save Saut, baru-baru ini
Hal itulah yang membuat gelombang dukungan terhadap Saut semakin mengalir deras. Seorang penyair, Puthut EA menyatakan bahwa kegiatan dan dukungan ini bukan hanya ditujukan untuk Saut pribadi. Lebih dari itu, dukungan ini ditujukan untuk melawan penindasan terhadap sastra, serta perlawanan terhadap upaya penistaan sejarah sastra yang akan merusak generasi sastra selanjutnya. (@pojokseni) 

Ads