Pertunjukan "Sayang Ada Orang lain" : Kehancuran Keluarga Dimulai Dari Tekanan Ekonomi -->
close
Pojok Seni
30 December 2015, 12/30/2015 12:01:00 AM WIB
Terbaru 2015-12-29T17:01:20Z
BeritaeventMedia Patner

Pertunjukan "Sayang Ada Orang lain" : Kehancuran Keluarga Dimulai Dari Tekanan Ekonomi

Advertisement
Penampilan para aktor dalam naskah "Sayang Ada Orang Lain"

Laporan Langsung : ISI Padangpanjang
Reporter : Ikhsan Satria Irianto

pojokseni.com - Teater Arena Mursal Esten, ISI Padangpanjang malam Selasa (29/12/2015) dipenuhi dengan air mata. Apa sebab? Anak-anak ISI Padangpanjang, jurusan Teater, kembali mementaskan sebuah drama berjudul "Sayang Ada Orang Lain" karya Utuy Tatang Sontani disutradarai oleh Ambar Febriani. Pertunjukan inilah yang berhasil menguras air mata para penonton malam itu.

Cerita yang diangkat dalam lakon tersebut adalah tentang kehancuran keluarga dimulai dari tekanan ekonomi. Sebuah keluarga hidup dalam tekanan ekonomi yang benar-benar menghimpit dan serba kekurangan, lantaran kepala keluarga hanya bekerja sebagai seorang buruh serabutan dengan penghasilan yang sedikit. Ternyata, istrinya tidak tahan dengan keadaan tersebut. Sayangnya, ia malah memilih bekerja sebagai perempuan malam untuk menutupi segala kekurangan keluarganya. 

Tidak lama, suaminya akhirnya mengetahui pekerjaan istrinya, benar-benar merasa terhina. Ia benar-benar hancur dan marah, hingga memutuskan pergi dari rumah dan bercerai dari istrinya.

Drama tragedi ini dihidangkan secara realis di atas panggung, sehingga benar-benar menguras air mata penonton. Meskipun penampilan tersebut berhasil menghibur penonton, namun seperti dipaparkan oleh Ambar Febriani, sutradara pertunjukan, pertunjukan ini sempat beberapa kali mengalami pergantian pemain. Selain itu, proses latihan selama dua bulan terakhir juga mendapat kesulitan lantaran menggabungkan beberapa aktor dengan pemikiran yang berbeda dan susah diatur jadwal latihan karena kesibukan akademik.

"Alhamdulillah, kami bisa melewati segalanya dan tetap bisa menampilkan pertunjukan dengan lancar, dibawah bimbingan Ibu Kurniasih Zaitun, S.Sn, M.Sn," ungkap Ambar. 



Informasi terhimpun pojokseni.com, pertunjukan ini juga bisa berjalan lancar berkat kerja keras tim Produksi, dibawah Pimpinan Produksi (Pimpro), Lusi Handayani dan Stage Manager, Franki. Selain itu, juga dibantu oleh penata artistik, Desrianto, Penata Setting Misbahudin, penata rias, Deni Aurel, Rere Sari dan Adek Ketri, juga penata lampu Verdo Budi Abi.  Juga ditunjunag oleh Pemusik, Iwan Kuncup dan Ilham Riffandi dan penata kostum, Inces dan Riza. Serta dibantu oleh Dilla, Yesi, dan The Jihat crew juga Pembantu umum Rika, Publikasi Fikri Afrija dan Dokumentasi Edo fotografi. Selain itu, Lusi Handayani, Pimpro pertunjukan ini juga mengucapkan terima kasih pada berkata ampere misbah, D-tabex, Ampek Baleh Community, Minion House, Klewang Community, Hima ISI Padangpanjang, TF production, The jihad crew dan media patner pojokseni.com.

Sementara itu, Muhammad Ridho Illahi, seorang penonton mengaku sangat terbawa kedalam cerita. Bahkan, ia mengaku sampai merinding. Senada dengan Ridho, penonton yang lain, Suci Lantika juga merasakan perasaan aktor diatas panggung.

"Aku benar-benar merasakan apa yang sedang terjadi di atas panggung hingga membuat air mataku mengalir," tutupnya. (@pojokseni)

Ads