BERSAMA HUTAN KOTA : Menyusuri Kearifan Kali Pesanggrahan -->
close
Pojok Seni
10 December 2015, 12/10/2015 10:21:00 PM WIB
Terbaru 2015-12-10T15:21:30Z
Beritaevent

BERSAMA HUTAN KOTA : Menyusuri Kearifan Kali Pesanggrahan

Advertisement
Bersama Hutan Kota, Menyusuri Kearifan kali Pesanggarahan

PRESS RELEASE

pojokseni.com - Di pengujung tahun 2015, Lab Teater bekerja sama dengan Komunitas Tani Lingkungan Hidup (KTLH) Sangga Buana kembali menggelar kegiatan seni berbasis kearifan alam yang diberi judul “Bersama Hutan Kota: Menyusuri Kearifan Kali Pesanggrahan”. Kegiatan di Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana ini sebagai upaya menguatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian dan penyelamatan alam (sungai dan hutan), khususnya di wilayah perbatasan Jakarta melalui pendekatan kebudayaan, Cq.Kesenian. Bentuk pendekatan ini dipilih karena lebih dapat diterima dengan baik, sekaligus dapat menggerakkan kesadaran masyarakat akan arti kehidupan sungai, alam dan lingkungan yang menjadi bagian penting dari kehidupannya. 

Kegiatan ini akan berlangsung mulai Kamis tanggal 17 s/d hari Minggu, 20 Desember 2015. Agenda utamanya adalah presentasi pertunjukan teater karya Lab Teater berjudul Suluk Sungai karya/Sutradara Abdullah Wong dan Mata Air Mata karya/Sutradara Bambang Prihadi, yang sekaligus menjadi puncak kegiatan “Bersama Hutan Kota” pada Sabtu malam, 19 Desember 2015. Kedua karya tersebut merupakan hasil riset kawasan Hutan Kota Pesanggrahan Sangga Buana dan proses latihan bersama para aktor Lab Teater. Agenda utama tersebut akan dimeriahkan dengan tiga pertunjukan teater tamu di hari sebelumnya, antara lain Komunitas Seni Hitam Putih Padang Panjang yang membawakan lakon Keluarga Mie Instan karya/Sutradara Yusril Katil; Teater Sisi Medan dengan lakon Nuun karya Yondik Tanto, Sutradara Rifki Arnold; dan Teater Rumil dengan lakon EG karya/Sutradara Fermana Manalu.

Lima pertunjukan dalam kesamaan tema itu akan memilih tempat pementasan berbeda di kawasan Hutan Kota, sesuai dengan kebutuhan konsep para sutradara. Adapun, peserta tetap sebanyak 50 orang (berstatus penonton juga) akan difasilitasi dalam format perkemahan teater selama 3 malam 4 hari. Mereka dan penonton non-kemah akan diajak menikmati suasana Hutan Kota sambil menonton lima karya pertunjukan dengan nyaman. Selain itu, peserta tetap yang berasal dari komunitas seni se-Jabodetabek dan beberapa kota lain, seperti; Serang, Solo, Medan, dan Cirebon akan mengikuti sejumlah kegiatan tambahan dan rutin di kawasan Hutan Kota, yaitu Tawasulan, Diskusi Peradaban Sungai bersama Radhar Panca Dahan dan Haidar Baqir, Workshop Teater, Jelajah Hutan Kota, Ritual Bersih Kali, Penanaman Pohon, Tebar Ikan dan Pelepasan Burung.

Kegiatan ini akan dihadiri oleh Tokoh Masyarakat sekitar, Pegiat Lingkungan, Seniman, Budayawan, Aktivis Kemanusiaan, Politisi, Pengusaha, Perwakilan Kedutaan Besar USA, Pengamat Seni Pertunjukan, Birokrat Kesenian dan sejumlah Artis Jakarta. Diharapkan, mereka dapat mengapresiasi dengan baik seluruh karya yang disajikan para kreator. Dan sebaliknya, seluruh rangkaian kegiatan ini dapat menggugah kesadaran masyarakat akan arti penting kesenian dan nilai kearifan lokal Kali Pesanggrahan demi keselarasan alam dan martabat kemanusiaan. Sebagaimana kata mutiara yang sering kali diibaratkan Babeh Idin “setetes embun punya nilai di padang pasir”. (@pojokseni)

Ads