Malam Apresiasi Seni Tradisional di Padangpanjang, 'Randai' Dibalut Gaya Modern -->
close
Pojok Seni
18 November 2015, 11/18/2015 03:02:00 AM WIB
Terbaru 2015-11-17T20:02:14Z
BeritaeventSeniteater

Malam Apresiasi Seni Tradisional di Padangpanjang, 'Randai' Dibalut Gaya Modern

Advertisement
Penampilan HIMA Prodi Teater ISI Padangpanjang yang 'mengawinkan' Pantomime dan Randai

Liputan langsung dari Padangpanjang
Reporter : Ikhsan Satria Irianto

pojokseni.com - Pada hari Selasa, 17 November 2015, Teater Arena Mursal Esten ISI Padangpanjang kembali menyuguhkan pementasan seni. Kali ini, giliran Himpunan mahasiswa (HIMA) Seni Teater ISI Padangpanjang yang mempersembahkan “Malam Apresiasi Seni Tradisional”, dengan mengundang kelompok Ranah Sijunjung sebagai bintang tamu.

Kepada pojokseni.com, Wanda Rahmad Putra yang merupakan ketua HIMA PRODI Teater mengatakan, acara ini dilaksanakan dengan tujuan menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap kesenian-kesenian tradisional. 

"Agar kesenian-kesenian tradisional tidak terlupakan," katanya.
(Baca juga : 10 bentuk Teater Tradisional Indonesia)

Kelompok Ranah Sinjungjung yang diundang dalam acara ini sebelumnya telah dikenal sebagai kelompok yang tetap intens dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian-kesenian tradisional. 

"Semoga dengan kedatangan kelompok Ranah Sijunjung ini bisa memberikan stimulan bagi semua penonton untuk lebih giat melestarikan kesenian-kesenian tradisional," tambah Wanda.  

Acara ini dimulai pukul 20.00 WIB, dan dibuka oleh Ketua Program Studi (Prodi) Seni Teater ISI Padangpanjang, Meria Eliza, S.Sn M.Sn. Pertunjukan pertama dari HIMA PRODI Teater yang menampilkan atraksi “Tapuak Galembong” dibawah arahan pengarah, Riki Merizon selaku Ketua Divisi Tradisi HIMA PRODI Teater.

'Pernikahan' Pantomime dan Randai


Pada pertunjukan kedua, HIMA PRODI Teater mempersembahkan pertunjukan yang lain dari biasanya yaitu Pantomim berpola randai. Dengan menggunakan pola dan gerak randai, namun tetap mempertahankan kekonyolan khas dari pantomime. Kostum yang dikenakanpun terbilang unik, dengan baju hitam putih khas pantomime dan menggunakan celana galembong khas randai. Kelompok pantomime ini membawakan satu repertoar yang menceritakan tentang masalah keluarga yang disutradarai oleh Frisdo Ekardo.
Pertunjukan selanjutnya dipersembahkan oleh Kelompok Ranah Sijunjung yaitu tari kontemporer. 

Penampilan Kelompok Ranah Sijunjung

Sedangkan pada acara puncak, kelompok ranah sijunjung mempersembahakan pertunjukkan randai dengan naskah “Siputih Junjung”. Lain halnya dengan pertunjukan Pantomim yang menggunakan pola randai, kelompok ranah sijunjung ini menghadirkan pertunjukan randai tetapi malah tidak menggunakan pola randai. Dengan mengembangkan gerak-gerak khas randai dan dengan dimasukkan unsur dari teater  modern. Pertunjukan ini disutradarai oleh Zulkaini Alfian, S.Sn yang akrab di sapa bang Al. Sehabis pertunjukan selesai, digelar diskusi antara penampil dengan penonton.

Salah satu penonton, Alba Sani yang juga merupakan mahasiswa jurusan Teater, ISI Padangpanjang menyatakan bahwa pertunjukan dari Kelompok Ranah Sijunjung ini sangat menarik. 

"Karena pertunjukan randai yang ditampilkan lain dari pertunjukan biasanya," ungkapnya. (@pojokseni)

Ads