Kisah Nyata 7 Anak yang Dibesarkan Hewan -->
close
Pojok Seni
16 November 2015, 11/16/2015 10:21:00 PM WIB
Terbaru 2017-07-01T09:54:04Z
ArtikelBerita

Kisah Nyata 7 Anak yang Dibesarkan Hewan

Advertisement

pojokseni.com - Apakah Anda mengira bahwa anak manusia yang dibesarkan hewan itu hanya ada di dongeng? sebut saja kisah Tarzan atau Romus dan Romulus. Namun, dari artikel yang ditulis oleh jurnalis BBC, Fiona Mc Donald di BBC Culture memberikan fakta yang mengejutkan. 

Artikel tersebut didasarkan pada proyek fotografi yang dikerjakan Julia Fullerton-Batten, membuka tabir kisah ajaib anak-anak yang diasuh oleh hewan. Ada dua poin dari kisah anak yang dibesarkan hewan, yang pertama adalah anak-anak yang entah bagaimana bisa terdampar di hutan. 

Sedangkan yang kedua, adalah kisah anak-anak yang diabaikan oleh orang tuanya dirumah, sehingga merasa 'lebih nyaman' bersama hewan-hewan diluar atau didalam rumah.

Berikut pojokseni.com paparkan tujuh kisah anak yang dibesarkan oleh hewan, yang ditulis oleh Fiona Mcdonald untuk BBC pada tanggal 14 November 2015 lalu. 


1. Kisah Oxana Malaya dan Anjing (Ukraina, 1991)




Oxana Malaya dan sekumpulan anjing, foto oleh : Julia Fullerton-Batten

Foto diatas adalah seorang gadis Ukraina bernama Oxana Malaya. Gadis malang ini ditemukan hidup di sebuah kandang anjing, diantara kawanan anjing dewasa pada tahun 1991. Oxana ditinggalkan oleh kedua orang tuanya yang pemabuk. Kemudian, untuk mencari kehangatan dan teman, akhirnya berjalan ke kandang anjing dan hidup selama enam tahun bersama anjing tersebut. Saat ditemukan pada tahun 1991, usia gadis malang itu adalah delapan tahun. 

Tidak dapat dipungkiri, hidup bersama anjing itu justru menyelamatkan hidupnya. Namun, karena tidak pernuh berhubungan dengan manusia, ia akhirnya mengikuti segala kebiasaan anjing ; menjulurkan lidah, menggonggong dan berjalan dengan empat kaki dan tangannya.

Usia dewasanya, Oxana Malaya tinggal di klinik di Odessa, Ukraina dan hebatnya, ia bekerja di sebuah Rumah Sakit Hewan.


2. Kisah Shamdeo dan Srigala (India, 1972)




Shamdeo dan Srigala, foto oleh Julia Fullerton-Batten

Foto diatas adalah Shamdeo, pemuda India yang diabadikan tahun 1972. Anak ini diabaikan di alam liar dan dibesarkan oleh hewan-hewan buas. Tapi, seperti yang dipaparkan oleh Fullerton-Batten, kisahnya tidak sama dengan tarzan, meski sama-sama di alam luar. Ia menceritakan bahwa anak ini bahkan harus berkelahi dengan hewan buas untuk sekedar mendapat makanan. Oleh sebab itu, kisahnya menjadi keras dan menakutkan.

Ketika ditemukan tahun 1972, ia berusia empat tahun dan sedang bermain dengan seekor anak srigala. Anak ini bahkan biasa berburu ayam, bersama dengan teman srigalanya. Lebih parah, ia juga suka makan tanah dan darah. Sayangnya, setelah direhabilitasi, ia tetap tidak bisa berbicara bahasa manusia, selain bahasa isyarat. Shamdeo meninggal dunia tahun 1985. 


3. Kisah Marina Chapman dan Monyet Capuchin (Kolumbia, 1959)




Marina Chapman dan monyet capuchin, foto oleh Julia Fullerton-Batten

Kisah Marina Chapman berbeda dengan kisah Shamdeo dan Oxana Malaya. Gadis Kolumbia ini ditemukan pada usia 10 tahun pada tahun 1959, di sebuah hutan Amerika Selatan. Saat ditemukan, Marina Chapman sudah hidup bertahun-tahun dengan keluarga monyet Capuchin dihutan tersebut. Awalnya, Marina Chapman yang masih berusia 5 tahun diculik, lalu ditinggalkan dihutan oleh para penculiknya sekitar tahun 1954. 

Entah bagaimana kelanjutannya, hingga Marina diambil sebagai anak oleh keluarga monyet Capuchin tersebut. Oleh keluarga monyet itu, ia diberikan makan seperti pisang, beri dan buah-buahan lainnya. Kemudian, Marina akhirnya terbiasa mengikuti monyet tersebut dan para monyet itu juga memperlakukan Marina selayaknya keluarga.

Kisah Marina Chapman tertulis dalam buku berjudul 'The Girl Who No Name". Ending ceritanya benar-benar mengejutkan, yakni ia dinikahi oleh seorang pria asal Yorkshire dan membawanya kesana. Sekarang, Marina Chapman tinggal bersama dua anak dan suaminya di Yorkshire.   
Marina Chapman dinikahi seorang pria


4. Kisah Jhon Ssebunya dan Monyet (Uganda, 1991)




Jhon Ssebunya dan monyet, foto oleh : Julia Fullerton-Batten

Jhon Ssebunya lari dari rumah karena melihat suatu kasus yang sangat membuatnya takut dan trauma. Ayahnya membunuh ibunya sendiri, pada tahun 1988. Karena ketakutan, Jhon Ssebunya berlari ke hutan dan hidup di alam liar bersama sekumpulan monyet. 

Julia Fullerton-Batten mengetahui kisah itu setelah mendapat saran dari Mary-Ann Ochota, seorang presenter TV setempat. Dari situ, ia mencari dan akhirnya menemukan Jhon Ssebunya yang sudah hidup bertahun-tahun dengan sekumpulan monyet di hutan liar. Saat ditemukan, ia sudah berumur enam tahun, dan lututnya kapalan, karena berjalan seperti monyet.

Jhon akhirnya ditempatkan di panti asuhan dan belajar berbicara. Hebatnya, Jhon Ssebunya ternyata berbakat menyanyi, hingga kemudian tergabung dalam paduan suara anak-anak.


5. Kisah Madina dan Anjing (Rusia, 2013)




Madina dan anjing, foto oleh Julia Fullerton-Batten

Madina, gadis Rusia ini diketahui sudah hidup bersama sekumpulan anjing selama tiga tahun, dari sejak lahir. Kemudian, Madina baru ditemukan tahun 2013, dengan sekumpulan anjing dan berjalan dengan kaki dan tangan, serta menggonggong. 

Kisah Madina sangat tragis, ketika ayahnya kabur setelah ia lahir. Ibunya yang pemabuk, bahkan terlalu mabuk untuk mengurusi anaknya. Bahkan, ibunya makan seperti orang normal, sedangkan anaknya bersama anjing peliharaannya makan tulang di lantai. 

Untungnya, ketika ditemukan para relawan sosial, Madina masih dinyatakan sehat baik mental maupun fisiknya.


6. Kisah Sujit Kumar dan Ayam (Fiji, 1978)




Sujit Kumar dan Ayam-ayam, foto oleh : Julia Fullerton-Batten

Kisah Sujit Kumar juga tidak kalah tragis. Ayahnya tewas sebagai korban pembunuhan, sedangkan ibunya akhirnya bunuh diri. Sujit Kumar kemudian diambil oleh kakeknya. Tapi, bukanya diasuh, malah dikurung di kandang ayam. Akhirnya, Sujit Kumar yang malang itu bertahun-tahun hidup dengan ayam dan terbiasa makan makanan ayam. 

Ketika ditemukan, usianya delapan tahun. Kebiasaannya adalah berkotek, berkokok dan mengepakkan sayap, persis seperti ayam. Bahkan, Kumar tidak bisa memegang sendok dengan tangannya, karena merasa tangannya adalah cakar ayam.

Kumar sekarang dirawat oleh Elizabeth Clayton, yang membawa Kumar dari rumahnya. Kumar mulai belajar hidup normal dengan anak-anak di Yayasan Sosial milik Elizabeth Clayton. 


7. Kisah Ivan Mishukov dan Anjing liar (Rusia, 1998)




Ivan Mishukov dan anjing liar, foto oleh Julia Fullerton-Batten

Lagi-lagi berasal dari Rusia. Ivan Mishukov sudah mengikuti gerombolan anjing liar dari usia empat tahun. Ia terus hidup bersama gerombolan anjing liar tersebut selama dua tahun, sebelum akhirnya ditemukan dan dibawa ke panti asuhan anak-anak. 

Kisah hebatnya adalah, Ivan Mishukov adalah pimpinan gerombolan anjing liar tersebut. Ia yang berkeliling dan mencari makanan, kemudian membagikannya pada 'anggota' gerombolan itu. Ivan juga tidur bersama anjing-anjing tersebut di musim dingin bersama-sama di hutan.

Demikian kisah-kisah ajaib anak-anak yang hidup bersama hewan selama bertahun-tahun. Kisah ini dapat anda lihat tulisan aslinya dengan judul 'The Children Raised by Wolves' di BBC. (@pojokseni)

Ads