3 Hal 'Bodoh' Yang Dilakukan Rakyat Indonesia Pasca Kejadian Paris -->
close
Pojok Seni
16 November 2015, 11/16/2015 08:11:00 PM WIB
Terbaru 2015-11-16T13:11:44Z
ArtikelBerita

3 Hal 'Bodoh' Yang Dilakukan Rakyat Indonesia Pasca Kejadian Paris

Advertisement
Kejadian Prancis yang merenggut ratusan nyawa, sumber : Reuters

pojokseni.com - Kota mode, juga kota seni dunia, Paris sedang berduka. Telah terjadi serangan teror di Stadion Prancis yang tengah menyuguhkan pertandingan Timnas Prancis vs Jerman, dan juga di Gedung Konser Batclan. Teroris menyerang dengan senjata api dan bom, sehingga menyebabkan 120 orang meninggal dunia, 280 orang terluka dimana 80 orang diantaranya mengalami luka berat.
Sosial media dipenuhi doa-doa untuk para korban dan keluarganya, juga hujatan untuk para teroris. Terlepas dari apapun motifnya, para teroris itu tetap seorang penjahat dan pembunuh. Seorang kriminal yang tidak punya hati nurani. Namun, ada tiga hal 'bodoh' yang ditemukan tim pojokseni.com bersliweran di dunia maya. Entah apa dasarnya, tetapi ada banyak orang-orang yang juga 'tanpa hati' melakukan hal-hal bodoh. Apa saja, ini hal-hal bodoh tersebut :

1. "Berjingkrak Kesenangan"

Sebenarnya bukan berjingkrak-jingkrak secara fisik, tetapi dengan bodohnya menuduh bahwa kejadian tersebut adalah 'azab'. Pemeluk agama Islam (dalam hal ini adalah muslim yang tidak bisa berfikir jernih) menganggap hal itu layak terjadi karena Prancis yang diduganya negara kafir. Pasti mereka lupa bahwa Prancis adalah negara dengan imigran muslim terbanyak di Eropa. Dengan demikian, akan ada banyak saudara sesama muslim yang meninggal disana.

2. Menghujat/Melarang #prayforfrance

Ini lebih tidak punya hati. Ada banyak netizen yang mengucapkan bela sungkawa terhadap kejadian tersebut, salah satunya dengan mengganti Foto Profil dengan bendera Prancis. Hasilnya, ada banyak yang menghujat. Alasannya, kenapa waktu kejadian serupa di Palestina, Iraq dan lain-lainnya tidak ikut mendoakan? Pertanyaan counternya adalah, darimana mereka tahu bahwa netizen yang mengucapkan bela sungkawa pada Prancis, tidak mendoakan hal serupa pada kejadian di Palestina, Iraq dan lain-lain?

3. Mengaitkan dengan Isu Agama

Apapun yang terjadi di Prancis, siapapun pelakunya dan apapun agamanya, tidak serta merta harus dikaitkan dengan isu agama. Memang agama tidak akan bisa lepas dari pada penganutnya. Tetapi, perlu diluruskan antara ajaran Agama dengan tindak kejahatan yang dilakukan penganutnya, bukan hal yang sama. Tindakan penganut agama dengan ajaran agama tidak melulu harus sejalan. Apakah kalau seorang begal beragama Islam, sudah dipastikan bahwa Begal adalah ajaran Islam? Hanya orang bodoh yang berpendapat seperti itu! 

Tulisan ini bukan bermaksud untuk provokasi. Hanya bertujuan untuk menyampaikan bahwa tindakan tanpa nalar seperti yang dipaparkan diatas bisa berdampak buruk bagi kemanusiaan. (@pojokseni)  

Ads