Advertisement
Dewi dee Lestari |
pojokseni.com - Situs Jerman, Qantara.de menuliskan profil singkat sepuluh orang penulis asal Indonesia sebagai penulis yang harus diketahui dari Indonesia. Para penulis tersebut, karya-karyanya 'mejeng' di Frankfurt Book Festival 2015 beberapa waktu yang lalu. Total 7 penulis 'masa kini' dan tiga penulis 'masa lampau'.
Ketujuh penulis 'masa kini' yang disebut oleh situs ini antara lain ;
1. Ayu Utami,
2. Dorothe Rosa Herliany,
3. Laksmi Pamuntjak,
4. Leila Chudori,
5. Linda Christianty,
6. Dewi Dee Lestari dan
7. Andrea Hirata.
Andrea Hirata |
"Enam perempuan dan satu laki-laki, hampir seluruhnya adalah wartawan," tulis Monika Griebler dalam situs tersebut.
Monika juga menyebut bahwa ia 'meninggalkan' para penulis Islami yang menghasilkan karya-karya bernafas relijius, atau Islami. Sebab, menurutnya hal tersebut merupakan bentuk terbaru dari sastra Indonesia. Meskipun demikian, para penulis yang disebutkannya diatas juga bukan pembawa 'fenomena' baru di Indonesia.
"Tiga penulis yang terakhir disebut, memiliki dampak yang angat signifikan," tulis Monika, author dari tulisan tersebut.
Sedangkan tiga penulis 'masa lampau' yang disebutkan dalam tulisan tersebut antara lain :
1. Pramoedya Ananta Toer (1925–2006)
2. Mochtar Lubis (1922–2004)
3. Willibrordus S. Rendra (1935–2009)
WS Rendra |
Ketiga penulis tersebut memang sangat berpengaruh dalam bidang sastra di Indonesia. Anehnya, pojokseni.com tidak menemukan Qantara.de menyebutkan nama penulis Indonesia yang juga 'sangat wajib diketahui' seperti : Sitor Situmorang, Chairil Anwar, Putu Wijaya dan lain-lain yang banyak memberi inspirasi bagi penulis atau sastrawan lainnya. Termasuk, sastrawan yang disebutnya 'harus diketahui' dari kategori 'masa kini' tersebut. (@pojokseni)